Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
Olahraga
18 jam yang lalu
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
2
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
Pemerintahan
18 jam yang lalu
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
3
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
Hukum
18 jam yang lalu
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
4
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
Umum
17 jam yang lalu
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
5
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
Umum
18 jam yang lalu
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
6
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Umum
17 jam yang lalu
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Ban Tubeless Jangan Dipakaikan Ban Dalam, Ini Bahayanya

Ban Tubeless Jangan Dipakaikan Ban Dalam, Ini Bahayanya
(viva.co.id)
Senin, 16 Januari 2017 11:48 WIB
BANDUNG - Ada pemilik atau pengguna kendaraan yang menambahkan ban dalam pada ban tubeless, karena menyangka akan lebih tahan. Ternyata, tindakan tersebut justru keliru.

Dikutip dari viva.co.id, Refil Hidayat, PDP Segment Manager PT Michelin Indonesia, mengatakan, sebenarnya ban tubeless sudah memiliki ban dalam. Letaknya menempel di inner side atau dinding bagian dalam dari ban tersebut.

"Jadi tubeless itu sebenarnya yang cub-nya itu ditempel full. Jadi sia-sia apabila ditambah lagi ban dalam biasa," ujar Refil di Bandung, Jawa Barat.

Lantas apakah ada efeknya? Kata Refil, ban tubeless yang ditambahkan ban dalam lagi tentu akan lebih berat volumenya.

Bila demikian, ada risiko friksi antara cub dan ban luar karena terus bergesekan. Efeknya akan membuat ban mudah bocor.

Cara itu bisa dilakukan bila dalam kondisi darurat, seperti sepanjang perjalanan tak ada penyedia jasa tambal ban pinggir jalan yang menyediakan alat tambal untuk tubeless.

"Yah enggak apa-apa sampai limit tertentu, sekitar 50 kilometer per jam normal saja. Tapi kalau di Tol Cipularang lari 100 kilometer per jam, paling 15 menit langsung bocor," katanya.

Meski bisa digunakan untuk situasi darurat, pemilik kendaraan diwajibkan untuk waspada dan tetap berkendara secara aman agar meminimalkan risiko buruk lainnya.

"Tapi sebenarnya kita tidak menyarankan, karena itu tetap berbahaya," ujarnya mengingatkan.***

Editor:hasan b
Sumber:viva.co.id
Kategori:GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/