Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
14 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
2
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
14 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
3
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
12 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
4
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
12 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
5
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
8 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
6
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
8 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Home  /  Berita  /  Lingkungan

Mau Gabung ISIS, Mantan Pejabat Kemenkeu Indonesia Ditangkap di Turki

Mau Gabung ISIS, Mantan Pejabat Kemenkeu Indonesia Ditangkap di Turki
Aksi militan ISIS di Timur Tengah.
Jum'at, 27 Januari 2017 11:03 WIB

JAKARTA - Seorang mantan pejabat Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Indonesia dan keluarganya dideportasi dari Turki kembali ke Indonesia. Musababnya, mereka diduga mencoba menyelinap ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok Islamic State atau ISIS.

Hal itu diungkap pejabat senior keamanan Indonesia. Channel NewsAsia (CNA) pada Jumat (27/1/2017) melaporkan Jumat bahwa deportasi keluarga mantan pejabat itu terjadi empat hari setelah sekitar 17 warga Indonesia dideportasi Turki ke Jakarta karena diduga terlibat kelompok kekerasan.

Mantan pejabat, istri dan tiga anak mereka yang berusia tiga hingga 12 tahun tiba di Bali melalui penerbangan Emirates dari Istanbul pada hari Selasa. Mereka lantas ditangkap aparat kepolisian Indonesia.

”Pria itu memiliki jabatan bagus di Kementerian Keuangan. Dia dididik di beberapa sekolah top Indonesia dan memperoleh gelar Master di studi Kebijakan Publik dari Flinders University di Adelaide, Australia,” kata pejabat senior keamanan Indonesia kepada CNA dalam kondisi anonim.

”Dia adalah seseorang yang memiliki kehidupan baik di Indonesia, pekerjaan yang bagus, ekonomi stabil,” imbuh pejabat itu.

Dia menjual rumahnya untuk mengumpulkan uang untuk membayar perjalanan mereka ke Suriah. Menurut pejabat tersebut, eks pejabat Kemenkeu itu ingin hidup di bawah “kekhalifahan”.

Keluarga mantan pejabat itu meninggalkan Indonesia pada 15 Agustus tahun lalu. Mereka terbang pertama ke Thailand untuk menghindari kecurigaan. Setelah tiga hari di Thailand, mereka terbang ke Istanbul.

Di Istanbul, mereka bertemu dengan seorang pria Indonesia dengan inisial “I” yang membawa mereka ke rumah aman. Mereka pindah beberapa kali di Istanbul.

”Mereka ditangkap oleh militer Turki dalam serangan pada 16 Januari 2017 dan dibawa ke kantor polisi, di mana mereka ditahan selama seminggu, sebelum dikirim kembali ke Indonesia,” imbuh pejabat itu.

Otoritas kontra-terorisme Indonesia pernah menyatakan bahwa ada sekitar 700 sampai 1.000 warga Indonesia di Suriah.(snd)

Editor:Arie RF
Sumber:sindonews.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Lingkungan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/