Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
13 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
2
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
12 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
3
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
9 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
4
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
10 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
5
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
10 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
9 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Diduga Tewas Dianiaya Panti Asuhan Tunas Bangsa

Sebelum Meninggal Balita 18 Bulan di Pekanbaru ini Mengeluarkan Cacing dari Mulut

Sebelum Meninggal Balita 18 Bulan di Pekanbaru ini Mengeluarkan Cacing dari Mulut
LPA Riau, Ester Yuliani saat berkunjung ke RSUD Arifin Achmad Pekanbaru terkait misteri kematian balita 18 bulan, Jumat siang (foto: barkah/goriau.com)
Jum'at, 27 Januari 2017 15:51 WIB
Penulis: Barkah Nurdiansyah
PEKANBARU - Pasca tewasnya balita laki-laki berusia 18 bulan bernama M Zikli, menjadi perhatian khusus pihak Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Riau. Karena diduga balita tersebut korban penganiayaan pihak Panti Asuhan Tunas Bangsa, Tenayan Raya, Pekanbaru.

Terkait hal itu, Ketua LPA Riau, Ester Yuliani langsung mendatangi RSUD Arifin Achmad, Jumat (27/1/2017) siang, guna mengetahui kronologis yang menjadi penyebab meninggalnya balita malang tersebut.

Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD Arifin Achmad, dr Dessy Kustiati mengatakan, M Zikli diantar pihak panti ke IGD, Sabtu (14/1/2017) malam, pukul 22.45 WIB dengan kondisi demam tinggi dan langsung ditangani serta lakukan observasi.

"Setelah diketahui pasien (Zikli) mengalami GEA (mencret), anemia dan dehidrasi. Kemudian langsung dirawat inap di ruang Merak 1," kata Dessy kepada awak media di RSUD Arifin Achmad, Jumat siang.

Terpisah, Kepala Ruang Rawat Anak, RSUD Arifin Achmad, Yuni Artati menjelaskan, saat menjalani perawatan awal di IGD, kondisi pasien demam tinggi, kekurangan darah (anemis), bibir pecah, lidah kotor dan bagian skrotum.

Skrotum atau kantung pelir adalah kantung (terdiri dari kulit dan otot) yang membungkus testis atau buah zakar. Skrotum terletak di antara penis dan anus serta di depan perineum. (sumber: wikipedia)

"Setelah dirawat di ruang Merak 1, sekitar pukul 23.15 WIB, kondisi pasien menurun dengan kondisi perut semakin membesar dan kita pasangkan NGT. Tak berapa lama, keluar cacing dari mulut pasien. Kemungkinan, pasien menderita cacingan," jelasnya.

BACA JUGA:

. Dengar Kabar Kasus Kematian Misterius Balita 18 Bulan di Panti Asuhan Tunas Bangsa, Dinsos Riau Gandeng LPA

. LPA Riau Desak Panti Asuhan Tunas Bangsa Ditutup Pasca Kematian Misterius Balita 18 Bulan

"Setelah kita lapor ke dokter jaga. Minggu (15/1/2017) sekitar pukul 02.30 WIB, kondisi korban makin memburuk. Selan satu jam kemudian, pukul 03.30 WIB, pasien sudah tidak bernafas," sambungnya.

Kabag Umum RSUD Arifin Achmad, Erdinal, mengungkapkan, jika pihak rumah sakit tidak bisa memastikan, apakah pasiennya itu meninggal karena penganiayaan atau tidak.

"Kami tidak bisa pastikan (penganiayaan) itu, karena itu bukan kapasitas kami," pungkasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/