Tina Talisa Ingin Tampil Sama dengan Ira Koesno di Acara Debat

JAKARTA - Banyak orang yang tak menyangsikan kesuksesan mantan news anchor Ira Koesno dalam memandu Debat Publik Pilkada II DKI oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah DKI Jakarta pada Jumat 13 Januari 2017 lalu. Hal ini tentu saja menimbulkan beban bagi pemandu acara serupa berikutnya, mantan presenter televisi Tina Talisa.

Yup, mantan presenter televisi yang terkenal di era akhir 2000an ini memang telah resmi didapuk Komisi Pemilihan Umum Daerah DKI Jakarta, untuk menjadi pemimpin diskusi ketiga bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta berikutnya.

Bersama Prof. Eko Prasojo, mantan Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi periode 2011-2014, pasangan moderator ini akan memanaskan panggung debat ketiga pasangan calon DKI1 dan DKI2, dalam isu reformasi birokrasi, pelayanan publik dan penataan perkotaan.

Lalu bagaimana rasanya perempuan yang kini beralih profesi sebagai pengusaha ini, ketika mendengar kabar dirinya yang menjadi moderator? "Perasaan saya deg-deg an banget," kata Tina Talisa sambil tersenyum kepada tim Tempo Cantik pada Rabu 25 Januari 2017 malam, setelah perempuan berparas ayu ini menjadi moderator dalam acara Rapat Pimpinan Polri di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan.

Diakui ibu dua anak ini, koleganya, Ira Koesno, telah menerapkan standar yang amat tinggi dalam melakukan peran sebagai moderator debat. Itu berarti, lanjut dia, dirinya harus mempersiapkan diri lebih baik lagi. "Kalau saya santai, justru ada yang salah dengan diri saya," kata perempuan yang tengah hamil 7 minggu ini.

Istri pengusaha Amrinur Okta Jaya ini berpendapat, lewat debat ini, warga DKI Jakarta harus memiliki kesempatan sehingga mereka punya pilihan dan menggunakan suaranya utuk mencoblos pemimpin pada 15 Februari nanti.

Tina yang ber-KTP Tangerang Selatan ini juga meminta doa kepada seluruh masyarakt DKI supaya acara debat ini bisa berjalan dengan baik. "Dan semoga saya bisa memberi kesempatan kepada masing-masing pasangan calon secara adil dan imbang supaya mereka bisa menjelaskan program-programnya," jelas wanita kelahiran 1979 ini.

Ketika disinggung apakah ada kemungkinan dirinya akan dibanding-bandingkan dengan Ira Koesno, perempuan yang gemar tersenyum ini hanya menjawab, "siap menerima segala resiko dan konsekuensi apapun."

Menurutnya, setelah penampil pertama tampil dalam kondisi yang baik dan dikagumi, pasti ada perbandingan dengan penampil berikutnya. "Menurut saya itu hal yang wajar. Kita harus siap untuk dinilai oleh audience-nya," kata dia. ***