Polisi Telusuri Dugaan Anak Panti Asuhan Tunas Bangsa Disuruh Mengemis dan Diperdagangkan
Penulis: Chairul Hadi
Sembilan orang saksi sejauh ini sudah dimintai keterangannya. Mereka antara lain pihak yayasan, RT dan RW setempat dan lainnya. Dari keterangan itu, muncul berbagai informasi penting yang kini dikantongi aparat.
Salah satu yang terbaru adalah dugaan kalau anak-anak di panti asuhan yang beralamat di Jalan Bukit Rahayu Tenayan Raya tersebut disuruh mengemis hingga diperdagangkan (diperjual-belikan, red).
"Ini masih kita dalami, keterangan saksi sudah ada, namun kita harus membuktikan, soal transaksi dan perbuatannya itu. Sehingga tidak ada prasangka (Indikasi disuruh mengemis dan perdagangan anak, red)," ucap Kapolresta Pekanbaru, Kombes Susanto.
Baca Juga: Bawa Tim DVI, Kapolresta Pekanbaru Pimpin Penyelidikan di Panti Asuhan Tunas Bangsa
Selain itu, pihaknya juga sedang menyelidiki soal keterangan yang menyebutkan kalau ada korban lainnya yang meninggal dunia selain balita 18 bulan tersebut. "Itu juga, masih kita proses," sebutnya, Minggu (29/1/2017) sore.
Menurut Kombes Susanto, pihaknya tidak akan terburu-buru untuk menetapkan tersangka dalam kasus kematian Zikli. Anggotanya sekarang sedang fokus mengumpulkan bukti yang cukup untuk membuka tabir misteri kasus ini.
"Kita akan lakukan gelar perkara dulu. Setelah itu baru kita tetapkan siapa tersangkanya," singkatnya. Bahkan tadi sore Polresta Pekanbaru juga membawa tim DVI Polda Riau untuk membantu mengumpulkan bukti-bukti dari Panti Asuhan tersebut.
Tim DVI juga membongkar lubang beton yang awalnya disebut-sebut tempat kuburan penghuni yayasan. Setelah digali, tidak ditemukan indikasi yang mengarah ke sana. ***
Kategori | : | Hukum, Peristiwa, GoNews Group |