Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
Pemerintahan
9 jam yang lalu
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
2
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
DKI Jakarta
9 jam yang lalu
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
3
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Olahraga
6 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
4
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
Pemerintahan
9 jam yang lalu
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
5
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu
Umum
16 jam yang lalu
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu
6
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Olahraga
6 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Ternyata Ini Profesi Lili Sebelum Mendirikan Yayasan Tunas Bangsa dan Miliki 3 Cabang Panti di Kota Pekanbaru

Ternyata Ini Profesi Lili Sebelum Mendirikan Yayasan Tunas Bangsa dan Miliki 3 Cabang Panti di Kota Pekanbaru
Kondisi panti asuhan Tunas Bangsa, jalan Bukit Rahayu, Tenayan Raya Pekanbaru pasca kasus tewasnya balita 18 bulan diduga dianiaya pengasuh panti (foto: barkah/goriau.com)
Minggu, 29 Januari 2017 21:20 WIB
Penulis: Barkah Nurdiansyah
PEKANBARU - Sebelum mendirikan Yayasan Tunas Bangsa yang memiliki sejumlah panti untuk anak-anak, jompo serta gangguan jiwa, Lili ternyata dulunya seorang penjahit pakaian.

Itu dikatakan oleh salah seorang pengendara yang sengaja datang untuk melihat panti asuhan yang telah di-police line pihak Polresta Pekanbaru dan disegel oleh pihak Dinas Sosial (Dissos) Riau, karena kasus dugaan penganiayaan hingga menewaskan balita berusia 18 bulan.

"Dulu Dia (Lili) teman SMP saya, tinggal di jalan Tanjung Datuk, Kecamatan Limapuluh, Pekanbaru," ujar wanita yang tak ingin disebutkan namanya tersebut, Minggu (29/1/2017) sore.

Ia menuturkan, sebelum mendirikan panti asuhan itu, Lili merupakan seorang penjahit saat tinggal di jalan Tanjung Datuk, Kecamatan Limapuluh. "Kemudian pindah ke sini dan bangun panti. Tanah ini, dulunya punya orangtunya," ucapnya bercerita.

Ia pun menyayangkan kasus dugaan penganiayaan yang menimpa teman semasa sekolahnya itu. Tak hanya, kasus tewasnya balita 18 bulan, Lili juga terjerat kasus panti ilegal yang tak memperlakukan penghuninya secara layak.

Terkait dengan kasus-kasus pelanggaran izin dan dugaan penganiayaan terhadap anak dibawah umur hingga meninggal dunia. Saat ini Lili yang merupakan pemilik sekaligus ketua Yayasan Tunas Bangsa, masih belum diketahui keberadaannya.

Kaporlesta Pekanbaru, Kombes Pol Susanto, menuturkan saat ini pihaknya masih melakukan pencarian terkait keberadaan Lili, yang menghilang sejak kasus meninggalnya balita 18 bulan mencuat di media.

BACA JUGA:

. Polisi Telusuri Dugaan Anak Panti Asuhan Tunas Bangsa Disuruh Mengemis dan Diperdagangkan

. Ada Gundukan Tanah Mirip Kuburan, Polisi Dalami Dugaan Korban Balita yang Tewas Selain Zikli di Yayasan Tunas Bangsa

"Masih kita cari (Lili), belum diketahui dimana posisinya. Namun, sembilan orang saksi terkait kasus itu, sudah kita periksa," kata Susanto kepada GoRiau.com (GoNews Grup) saat ditemui di Panti Asuhan Tunas Bangsa, jalan Bukit Rahayu, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru, Minggu sore.

Sebelumnya, Polresta Pekanbaru bersama Tim DVI Polda Riau sudah melakukan autopsi terhadap jasad M Zikli, balita 18 bulan yang tewas diduga akibat dianiaya oleh pengasuh di panti milik Yayasan Tunas Bangsa, jalan Bukit Rahayu, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru.

Hasil autopsi sementara, menunjukkan jika hampir disekujur tubuh korban terdapat luka gores, memar dan pada organ dalam terdapat resapan darah akibat kekerasan benda tumpul.

Meski sudah dilakukan autopsi, pihak kepolisian belum bisa memastikan penyebab kematian korban, apa karena dianiaya atau tidak. Karena saat di autopsi, kondisi organ dalam korban sudah mulai mengalami pembusukan.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/