Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
23 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
2
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
23 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
3
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
24 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
4
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
23 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
5
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
Olahraga
20 jam yang lalu
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
6
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
Olahraga
18 jam yang lalu
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Sering Dipukuli, Cerita Pilu Penghuni Panti KM 20 Milik Yayasan Tunas Bangsa Ini Bikin Orang Terbelalak

Sering Dipukuli, Cerita Pilu Penghuni Panti KM 20 Milik Yayasan Tunas Bangsa Ini Bikin Orang Terbelalak
Kondisi penghuni panti di KM 20, Tenayan Raya Pekanbaru milik Yayasan Tunas Bangsa (Foto: Chairul Hadi)
Minggu, 29 Januari 2017 15:51 WIB
Penulis: Chairul Hadi
PEKANBARU - Ada 19 orang Lansia dan pengidap gangguan jiwa ditempatkan di panti jompo yang tertelak di Jalan Lintas Timur KM 20 Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau. Panti ini juga dikelola di bawah Yayasan Tunas Bangsa. Kondisi mereka sungguh memilukan.

Mereka bercerita, makan diberi dua kali sehari, saat siang dan sore. Bisa dibilang cuma untuk mengganjal perut saja. "Kadang isinya sayur, sekali-sekali ikan atau ayam. Makan dua kali, dikasih dari jendela terali besi," ungkap Andi.

Andi yang mengaku sudah puluhan tahun di tempatkan di sana mengaku sudah tak kuat lagi. "Tolong bawa aku dari sini. Tak kuat, tak ada siapa-siapa di sini. Aku pengen pula lihat mobil," tuturnya dengan mata berkaca-kaca kepada tim gabungan yang Sidak ke sini, Minggu (29/1/2017) siang.

Menurut cerita, penghuni kerap mendapat siksaan. Ada pula yang dipukul menggunakan kayu. Saat itu ditanyakan kepada Andi, mendadak ia menangis dan menjauh dari terali jendela.

"Tak mau, takut cerita, nanti dimarahi. Ndak-ndak mau. Aku tak tahu kalau itu," ungkap Andi sambil menangis. Wajah panik tak bisa ditutupi dari wajahnya, sedangkan teman sekamarnya hanya bisa diam. Andi lalu berjongkok sambil menghapus airmatanya.

Penghuni lainnya yang lebih berani mengakui kalau pemukulan memang ada terjadi. Ia juga sering mengalaminya. "Sering, tanpa ada alasan yang jelas. Kadang pakai tangan kadang pakai kayu," sebut pria itu kepada GoRiau.com (GoNews Group).

Hasil penelusuran di panti ini, penghuninya mandi dan makan di dalam kamar. Semua menjadi satu dan bercampur baur. Sesekali mereka diizinkan ke luar kamar, meski sebentar saja. Baca Juga: Tragis! Begini Kondisi Panti Jompo dan Gangguan Jiwa di KM 20 Milik Yayasan Tunas Bangsa

"Di halaman ini main-main. Setelah itu disuruh masuk lagi," tuturnya. Terlihat kamar tempat mereka tinggal sangat jauh dari kata layak. Aroma menyengat menyeruak dan banyak sampah di sana-sini.

Sedangkan air minum dicampur dengan air mandi dan BAB, yang diletakkan di dalam ember, digantung di depan jendela. "Ngambilnya pakai gelas," jelas mereka. Terlihat airnya berwarna kuning dan embernya sudah kusam.

"Kita miris sekali. Di sini tidak ada air bersih, makanan tidak layak dan jamban berada di dalam kamar bercampur. Tidur mereka tak pakai kasur. Kondisi tersebut betul-betul jauh dari sehat," ungkap Rosita, dari Dinas Kesehatan Provinsi.

Rosita yang diwawancarai GoRiau.com (GoNews Group) usai Sidak melanjutkan, ia mengaku terenyuh melihat keadaan para penghuni panti. "Potensi penyakit banyak di sini, misalnya diare, dengan kondisi lembab bisa berpotensi muncul paru-paru basah," sebut dia.

Adapun Mingu siang tadi, tim gabungan dari Lembaga Perlindungan Anak Riau, Dinas Kesehatan dan perwakilan Kemensos menggelar inspeksi mendadak ke panti KM 20 Tenayan Raya, yang bernaung di bawah yayasan Tunas Bangsa.

Seperti yang diketahui, yayasan ini jadi perhatian banyak orang setelah salah seorang anak titipan berusia 18 bulan meninggal dunia di rumah sakit dengan kondisi tak wajar. Dari sana terbongkar, kalau selama ini yayasan tidak memberlakukan penghuninya secara tak baik. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/