Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
17 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
19 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
16 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
16 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
5
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
16 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
17 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Home  /  Berita  /  Lingkungan

Klaim NU Membela Ahok, GP Ansor: Permohonan Maafnya Justru Potensi Memecah Belah NU

Klaim NU Membela Ahok, GP Ansor: Permohonan Maafnya Justru Potensi Memecah Belah NU
Ilustrasi, Banser. (istimewa)
Kamis, 02 Februari 2017 13:09 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Pernyataan dan permohonan maaf dari Ahok kepada KH Ma'aruf Amin, dinilai belum dari hati, atau hanya upaya memecah belah NU. Hal ini dikatakan Ketua Bid Hubungan Antar Lembaga PW GP Ansor DKI, Redim Okto Fudin kepada GoNews.co, Kamis (2/2/2017) di Jakarta.

Menurut Redim, sebagai ulama, KH Ma'ruf tidak mungkin tidak menghormati tamu, dan tidak mungkin menolak permohonan maaf.

"Tapi bagi kami, warga NU menilai, permohonan maaf yang disampaikan Ahok terkesan tidak tulus. Dalam narasi permohonan maafnya, terselip kalimat yang justru berpotensi memecah belah, dengan klaimnya bahwa selama ini NU membela mendukungnya," ujarnya.

"Itu statemen politis, yang terus mau memanfaatkan kepentingan politik. Tidak ada upaya pengakuan penyesalan dari yang bersangkutan. Bahkan ia menuduh, kegaduhan yang muncul berasal dari orang yang mempolitisirnya. Padahal sumbernya dari dia," timpalnya.

Masih kata Redim, syarat tobat itu setidaknya ada 3, menyatakan maaf dengn disertai, penyesalan, komitmen untuk tidak mengulangi, mencabut semua tindak kesalahan. "Dan kesalahan yang dilakukan ahok dan tim, tidak hanya pada rais am, tapi pada seluruh warga NU," tegasnya.

Dirinya juga menilai, masih ada indikasi politisasi terhadap kasus yang dilakukan Ahok dan tim, justru dengan menuduh orang lain mempolitisasi. Ahok menuduh, kegaduhan yang terjadi itu karena adanya politisasi. Padahal sumber kegaduhan ada pada dirinya.

"Untuk itu kami, PW Ansor DKI siap mengawal seruan PWNU DKI untuk nengultimatum Ahok dan tim menyampaikan permohonan maaf secara tulus dan terbuka, di media cetak dan elektronik, menyesali perbuatannya, dan komitmen tidak mengulangi lagi serta mencabut segala macam ucapan yang tendensius, mengintimidasi, serta menyerang pribadi Kyai Makruf Amin. Kehormatan beliau adalah nyawa kami," pungkasnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/