Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
13 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
2
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
12 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
3
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
9 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
4
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
10 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
5
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
10 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
9 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  Lingkungan

Surat Terbuka Warga Tionghoa Tanjung Priok: Rumah KH Ma'ruf Tempat Berlindung Kami Saat Kerusuhan 1998, Kami Tak Terima Ahok Menghinanya

Surat Terbuka Warga Tionghoa Tanjung Priok: Rumah KH Maruf Tempat Berlindung Kami Saat Kerusuhan 1998, Kami Tak Terima Ahok Menghinanya
Ketua Umum MUI KH Ma'ruf Amin. (republika)
Jum'at, 03 Februari 2017 10:20 WIB
Surat Terbuka Warga Tionghoa Tanjung LAMA saya tidak mau mengomentari tentang kelakuan Ahok terhadap umat Islam ..

Tapi saya berpikir sudah saatnya saya bicara jujur dan apa adanya setelah perlakuan Ahok terhadap KH Maruf Amin

Saya Arief Poyuono tinggal dan besar di Jl Sindang Tanjung, Priuk sebuah daerah Pelabuhan yang dihuni multietnik dan multi strata ekonomi. Saya tinggal tak jauh dari rumah KH Ma'ruf Amin. Dan saya menyaksikan langsung kiprah dia di dalam membimbing dan mengayomi masyarakat.

Dua Peristiwa kerusuhan Sosial Anti China terjadi di Tanjung Priok saat saya tinggal ditanjung Priuk, yaitu tahun 1984 peristiwa Tanjung Priok berdarah dan Peristiwa kerusuhan 1998.

Saya saksi hidup betapa mulia dan baiknya hati Seorang KH Maruf Amin yang mau menjadikan Rumah tinggalnya untuk dijadikan tempat perlindungan bagi warga Tionghoa yang rumahnya habis dijarah dan dibakar.

Pada saat itu rumah KH Ma'ruf menjadi tempat perlindungan warga Tionghoa yang ketakutan akibat penjarahan. Saya ingat betul bahwa saya tinggal di rumah tersebut tiga hari lamanya. Kami semua diberi makan-minum secara cuma-cuma oleh beliau.

Bukan hanya itu, KH Maruf Amin juga ke luar rumah untuk melarang sekelompok orang yang waktu itu di tahun 1984 hendak berlaku anarkhi. Dia mengatakan langsung kepada mereka agar jangan membakar gereja yang ada di sekitar wilayah di Tanjung Priuk!

Nah, aneh bin ajaib bila pada hari-hari ini Ahok yang mungkin baru tinggal di jakarta tidak lebih dari 25 tahun, berani menghina KH Maruf Amin yang baik dan berhati mulia itu. Kami yang telah merasakan langsung apa yang dilakukannya jelas tak terima dan tersakiti. Apalagi kami kenal betul dengan kerabat beliau yang sampai sekarang menjadi kawan dan akrab dengan kami.

Bahkan, saking akrabnya, bila orang lain memanggil Kiai Ma'ruf dengan sebutan 'kyai', saya pribadi dan pra teman lainnya, memanggilnya dengan sebutan 'Mamang'. Ini karena beliau adalah orang tua kami dan mengajarkan warga mengaji dan mempraktikan ajaran Islam yang sebenarnya.

Bila Ahok tak percaya omongan saya ini, silahkan datang sendiri ke Jl Sindang Tanjung Priok!***

Arief Poyuono (Warga Tionghoa yang sejak tahun 1974 sd 2001 tinggal dan besar di Tanjung Priok)

Editor:hasan b
Sumber:republika.co.id
Kategori:GoNews Group, Lingkungan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/