Polda Aceh: Jelang Hari Pencoblosan, Masyarakat jangan Takut Intimidasi
Penulis: Komandaka
BANDA ACEH - Humas Polda Aceh mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak takut terhadap intimidasi menjelang hari pencoblosan pada 15 Februari mendatang. Imbauan tersebut disampaikan Kabid Humad Polda Aceh, Kombes Pol Goenawan, saat di Banda Aceh, Selasa (7/2/2017).
Dia mengatakan, demokrasi saat ini adalah kekuasaan rakyat dan pasangan calon memohon mandat terhadap suara rakyat. "Kita imbau kepada masyarakat untuk datang ke TPS menggunakan hak suaranya memilih calon pemimpin Aceh, baik gubenur/wagub, bupati/wabub maupun wali kota wakil wali kota," kata Goenawan
Mulai tanggal 13 Februari, katanya. semua kekuatan Polda Aceh sudah menempati masing-masing TPS, khususnya untuk TPS yang rawan. "Rawan yang dimaksud seperti, intimidasi atau pemaksaan kepada warga untuk memilih pasangan calon tertentu," ujarnya.
Kemudian, katanya, BKO Brimob akan terus bergerak bergabung dengan Babinkantibmas dan para kapolsek melakukan patroli dialogis dengan cara door to door mendatangi rumah warga untuk berdialog tentang keamanan di sekitar mereka.
"Alhamdulillah selama ini patroli dialogis itu berjalan lancar, apa yang menjadi keluhan warga kita tampung dan analisa untuk dicegah, kalo tidak bisa dicegah, ya ditegakkan hukum," imbuh Kombes Guenawan.
Selesai pencoblosan tanggal 15 Februari, katanya, selanjutnya masuk masa tahap penghitungan suara, pada tahapan itu menurutnya adalah masa kritis.
"Seperti tekanan kepada petugas PPS di TPS, karena hasil penghitungan itulah menentukan kemenangan. Dalam masa itu akan tetap kita pantau dan kendalikan, deteksi aksi dan deteksi dini terus kita gerakkan, mencari dimana potensi-potensi konflik itu terjadi," tandasnya.
Terkait jumlah personel anggota kepolisian yang dikerahkan dalam peroses pengamanan pilkada baik dari organik maupun bantuan dari Polri, sebanya 9.778 personel organik kemudian Brimob organik sebanyak 458 ditambah 1.900 personel Brimob BKO.
"Jika memang ada situasi di luar dugaan, kita prediksi kemudian situasi terus meningkat, apabila kita butuh kekuatan tambahan, pasukan siap digeser sesuai dengan permintaan kita ke kapolri, tapi sebelumnya pihak kapolres sudah mengelola situasi dengan metode patroli dialogis dan berbaur dengan masyarakat," tutup Goenawan.
Editor | : | Zainal Bakri |
Kategori | : | Politik |