Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
20 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
14 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
3
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
16 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
4
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
8 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
5
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
9 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
6
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
13 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Home  /  Berita  /  Politik

Isu Politik Uang Merebak, Panwaslih Bireuen jangan Duduk Manis

Isu Politik Uang Merebak, Panwaslih Bireuen jangan Duduk Manis
Ketua Koalisi NGO HAM Aceh, Zulfikar Muhammad
Minggu, 19 Februari 2017 07:51 WIB
Penulis: Joniful Bahri

BIREUEN – Ketua Koalasisi NGO HAM Aceh meminta Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Bireuen, bersikap tegas terkait adanya indikasi politik uang (money politics) dalam pilkada setempat. Karena panwaslih merupakan alat kontrol pilkada agar berjalan demokratis dan sesuai ketentuan yang ada.

Hal itu dikatakan  Ketua Koalisi NGO HAM Aceh, Zulfikar Muhammad kepada sejumlah media di Bireuen, Sabtu (18/2/2017). “Saya nilai panwaslih tahun ini, jauh berbeda dengan sebelum-sebelumnya. Pawaslih seharusnya dapat melakukan tangkap tangan, jangan menunggu masyarakat melapor. Karena masyarakat orang lemah dari segala hal, sehingga kurang berani melapor,” kata Zulfikar.

Namun yang anehnya, panwaslih hanya menunggu laporan semata. Meski telah  ada laporan, mereka tidak berani menindaklanjuti. Padahal mereka sebagai pengawas dalam pilkada.

“Sepertinya panwaslih  hanya sekadar duduk manis. Dalam tugas, panwaslih ini dibayar oleh negara sebagai fungsi pencegahan dan  dapat  menangkap tangan dan  berbeda dengan dahulu. Panwaslih seharusnya  tidak  takut pada salah satu calon,” tegas Zulfikar.

Ketua Panwaslih Bireuen, Muhammad Basyir yang dikonfirmasi GoAceh  membantah, kalau pihaknya duduk manis. Tapi Ia beralasan semua laporan yang sudah masuk tetap akan ditindaklanjuti.

Menurut Muhammad Basyir, hingga saat ini ada 23 laporan yang telah diterima dengan kasus yang sama, Namun dalam kasus ini, ada pelapor yang mencabut laporannya sendiri

“Semua laporan tetap kita tindaklanjuti. Untuk kasus dugaan pelaporan tersebut tetap akan dilakukan  klarifikasi selama 5 hari baik pemanggilan saksi dan pelapor. Selanjutnya akan diproses pihak reskrim selama 14 hari, di kejaksaan 12 hari dan di pengadilan 7 hari,” ujarnya.

Editor:Zainal Bakri
Kategori:Politik
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/