Isu Politik Uang Merebak, Panwaslih Bireuen jangan Duduk Manis
Penulis: Joniful Bahri
BIREUEN – Ketua Koalasisi NGO HAM Aceh meminta Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Bireuen, bersikap tegas terkait adanya indikasi politik uang (money politics) dalam pilkada setempat. Karena panwaslih merupakan alat kontrol pilkada agar berjalan demokratis dan sesuai ketentuan yang ada.
Hal itu dikatakan Ketua Koalisi NGO HAM Aceh, Zulfikar Muhammad kepada sejumlah media di Bireuen, Sabtu (18/2/2017). “Saya nilai panwaslih tahun ini, jauh berbeda dengan sebelum-sebelumnya. Pawaslih seharusnya dapat melakukan tangkap tangan, jangan menunggu masyarakat melapor. Karena masyarakat orang lemah dari segala hal, sehingga kurang berani melapor,” kata Zulfikar.
Namun yang anehnya, panwaslih hanya menunggu laporan semata. Meski telah ada laporan, mereka tidak berani menindaklanjuti. Padahal mereka sebagai pengawas dalam pilkada.
“Sepertinya panwaslih hanya sekadar duduk manis. Dalam tugas, panwaslih ini dibayar oleh negara sebagai fungsi pencegahan dan dapat menangkap tangan dan berbeda dengan dahulu. Panwaslih seharusnya tidak takut pada salah satu calon,” tegas Zulfikar.
Ketua Panwaslih Bireuen, Muhammad Basyir yang dikonfirmasi GoAceh membantah, kalau pihaknya duduk manis. Tapi Ia beralasan semua laporan yang sudah masuk tetap akan ditindaklanjuti.
Menurut Muhammad Basyir, hingga saat ini ada 23 laporan yang telah diterima dengan kasus yang sama, Namun dalam kasus ini, ada pelapor yang mencabut laporannya sendiri
“Semua laporan tetap kita tindaklanjuti. Untuk kasus dugaan pelaporan tersebut tetap akan dilakukan klarifikasi selama 5 hari baik pemanggilan saksi dan pelapor. Selanjutnya akan diproses pihak reskrim selama 14 hari, di kejaksaan 12 hari dan di pengadilan 7 hari,” ujarnya.
Editor | : | Zainal Bakri |
Kategori | : | Politik |