Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
20 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
2
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
20 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
3
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
21 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
4
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
21 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
5
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
22 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
6
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Olahraga
20 jam yang lalu
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Erdogan Hapus Larangan Hijab Bagi Militer Turki

Erdogan Hapus Larangan Hijab Bagi Militer Turki
Setelah polisi wanita, kini milter Turki pun boleh mengenakan hijab. (foto: google)
Kamis, 23 Februari 2017 10:15 WIB

KAIRO - Pemerintah Turki akhirnya menghapus larangan pemakaian kerudung di militer, Rabu (22/2/2017). Ini adalah institusi terakhir yang menjalani penghapusan larangan berhijab.

Peraturan tersebut pertama kali diterapkan pada 1980an. Namun Presiden Recep Tayyip Erdogan berargumen larangan itu menyatakan ketidakbebasan dari masa lalu.

Kebijakan ini pun terus jadi perdebatan selama beberapa tahun kebelakang. Para sekularis menyebut kerudung sebagai simbol agama konservatif.

Mereka juga menuduh Erdogan mendorong agenda-agenda Islami. Ia mengubah sekolah-sekolah jadi tempat religius sebagai bagian untuk mencetak generasi-generasi Islam.

Selama satu dekade terakhir, larangan pemakaian simbol agama Islam dihapuskan dari sekolah, universitas dan layanan pemerintahan. Pada Agustus, larangan dihapuskan dari kepolisian.

Kontributor BBC, Mark Lowen di Istanbul mengatakan kubu sekuler Turki saat ini merasa dikucilkan. Mereka menuduh pemerintah hanya untuk kaum konservatif dengan basis dukungan religius.

Pihak konservatif menyebut larangan simbol keagamaan telah melanggar kebebasan ekspresi individu. Kebijakan baru ini telah membuat sejumlah personil militer perempuan langsung mengenakan hijab.

Dilansir Hurriyet Daily News, kerudung diharuskan memiliki warna yang sama dengan seragam dan tidak bermotif. Penutup kepala ini dikenakan di bawah topi atau baret.

Peraturan ini baru secara resmi diterapkan jika sudah dipublikasikan di berita pemerintahan.(rol)

Editor:Arie RF
Sumber:republika.co.id
Kategori:Peristiwa, GoNews Group
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/