Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
Olahraga
24 jam yang lalu
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
2
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
Pemerintahan
24 jam yang lalu
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
3
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
Hukum
23 jam yang lalu
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
4
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
Umum
23 jam yang lalu
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
5
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
Umum
23 jam yang lalu
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
6
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Umum
23 jam yang lalu
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Waspadalah, Jangan Hubungkan Aplikasi Android dengan Mobil Anda, Ini Resikonya

Waspadalah, Jangan Hubungkan Aplikasi Android dengan Mobil Anda, Ini Resikonya
ilustrasi
Minggu, 26 Februari 2017 23:45 WIB
JAKARTA - Jika anda menghubungkan sistem aplikasi Android yang terhubung dengan mobil, berhati-hatilah. Sebab, dengan sebuah aplikasi yang membuat smartphone Anda menjadi remote kontrol untuk mobil atau truk, aplikasi yang sama bisa diretas untuk membiarkan pencuri masuk ke mobil Anda.


Itulah pesan dari para peneliti di Kaspersky, sebuah perusahaan keamanan Rusia, menurut laporan oleh Wired.

Dilansir dari laman Digital Trends, Kaspersky berfokus pada pelanggaran Android yang terkoneksi dengan aplikasi mobil. Para peneliti menemukan bahwa tujuh dari sembilan aplikasi mobil yang terhubung mereka diuji ''hackable''. Dua alat utama, meretas software root dan menambahkan perangkat lunak untuk ponsel.

Dengan ponsel yang telah 'diroot', hacker bisa mendapatkan akses ke sistem operasi telepon untuk membuat perubahan, atau untuk mengakses informasi pribadi. Pendekatan peretasan lainnya memerlukan pemilik agar mengunduh baik sebelumnya, peretas versi perangkat lunak yang terhubung mobil, atau malware yang mendeteksi ketika terhubung meluncurkan aplikasi mobil. Dalam hal apapun, tujuannya adalah untuk mendapatkan kewenangan masuk untuk aplikasi mobil.

Para peneliti tidak membuat secara publik aplikasi tertentu yang telah diuji, mereka memilih untuk tidak menyampaikan tips untuk hacker dan pencuri. Mereka melaporkan, aplikasi hack akan memungkinkan masuk ke kendaraan, tapi tidak memulai dan mengusir mereka. Pencurian identitas sering tujuan utama, sebut Chris McDonald, Ketua Kejahatan Komite Kendaraan, Asosiasi Internasional Kepala Polisi kepada Digital Trends. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:republika.co.id
Kategori:DKI Jakarta, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/