Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Terima Kedatangan Tim Red Sparks, Menpora Dito Harap Berdampak Besar untuk Voli Indonesia
Olahraga
17 jam yang lalu
Terima Kedatangan Tim Red Sparks, Menpora Dito Harap Berdampak Besar untuk Voli Indonesia
2
Gebrakan Menpora Dito Bangkitkan Industri Olahraga dan Prestasi Olahraga Bola Voli Indonesia
Olahraga
12 jam yang lalu
Gebrakan Menpora Dito Bangkitkan Industri Olahraga dan Prestasi Olahraga Bola Voli Indonesia
3
Ditanya Soal Kontrak Musim Depan, Megawati Hangestri: Masih Rahasia
Olahraga
14 jam yang lalu
Ditanya Soal Kontrak Musim Depan, Megawati Hangestri: Masih Rahasia
4
Red Sparks Incar Wilda Siti Nurfadhilah
Olahraga
13 jam yang lalu
Red Sparks Incar Wilda Siti Nurfadhilah
5
Kondisi Tukul Arwana Mulai Membaik Menuju Kesembuhan
Umum
12 jam yang lalu
Kondisi Tukul Arwana Mulai Membaik Menuju Kesembuhan
6
Film Dokumenter tentang Kisah Celine Dion Segera Tayang
Umum
11 jam yang lalu
Film Dokumenter tentang Kisah Celine Dion Segera Tayang
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Menteri Arief Yahya: Raja Salman Tertarik Sumbar Karena Penasaran dengan Mandeh

Menteri Arief Yahya: Raja Salman Tertarik Sumbar Karena Penasaran dengan Mandeh
Ilustrasi Kawasan Mandeh. (Foto MandehTourism.Blogspot.com)
Senin, 27 Februari 2017 23:20 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Selain Bangka Belitung, ternyata Raja Salman tertarik dengan Provinsi Sumatera Barat. Padahal Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pariwisata RI sudah menawarkan secara khusus kawasan Mandalika untuk menjadi sasaran investasi Raja Arab Saudi itu.

'Kita sebenarnya tawarkan ke pihak Kerajaan Arab Saudi untuk investasi pariwisata di Mandalika di Nusa Tenggara Barat, tapi sekarang mereka tertarik untuk melihat Sumatera Barat dan Belitung,'' ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya di Gedung Sapta Pesona Jakarta, Senin (27/2/2017).

Ketertarikan Raja Salman tersebut kata mantan Dirut Telkom ini, karena Sumatera Barat selain daerah agamis, juga terdapat kawasan projek 10 Bali Baru, yakni Mandeh.

"Tadi disampaikan pak Dubes, sepertinya para pengusaha yang dibawa Raja Salman tertarik menginvestasikan dananya di Sumbar, khususnya di Mandeh," ujarnya.

Masih kata Menpar, Selain Sumatera Barat, Raja Salman juga tertarik dengan kawasan Tanjung Kelayang di Bangka Belitung.

"Nama Bangka Belitung dan Mandeh ini ternyata sudah tenar disana. Intinya sudah membuat penasaran para turis di Timur Tengah," tandasnya.

Meskipun demikian, lawatan Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz ke Indonesia pada 1-9 Maret tersebut, belum bisa dipatikan apakah Raja Salman akan berkunjung ke Sumbar dan Belitung, namun pihaknya dalam hal ini Pemerintah sudah menyiapkan kunjungan Raja ke Bogor.

Pasalnya, melihat kesukaan Raja Salman adalah nuansa hijau, maka Presiden Jokowi pun mengajaknya ke Istana Bogor pada 1 Maret 2017.

"Selama di Istana Bogor, selain membicarakan hubungan bilateral, Raja Salman diagendakan akan melakukan sejumlah aktivitas lainnya. Satu di antaranya melakukan penanaman pohon di area Istana Bogor. Ada juga tempat yang indah dekat Istana yakni Kebun Raya Bogor, semoga beliau mau ke tempat itu, karena juga sangat indah nuansa hijaunya," tukasnya.

Bahkan Menpar juga menambahkan, orang nomer satu di Negeri Kelahiran Nabi Muhammad itu di Istana Bogor nanti, memang akan diagendakan menanam pohon bersama Presiden Joko Widodo. "Tempatnya masih belum tahu, kemungkinan antara di halaman Istana Bogor atau sekitar Kebun Raya Bogor, pasti juga akan ditemani beberapa pangeran," ujarnya.

Kebun botani yang juga digunakan sebagai tempat penelitian dan konservasi ini adalah salah satu tempat wisata kebanggaan Kota Hujan. Setiap hari, kebun botani yang memiliki luas 87 hektar dengan koleksi sekitar 15 ribu tanaman ini tak pernah sepi dari kunjungan wisatawan. 

Menurut Pengawas Pelayanan Jasa Kebun Raya Bogor, Upun Punijar, hingga saat ini pihaknya belum menerima disposisi apakah Kebun Raya Bogor ditutup atau tidak. Ia pun belum dapat memastikan apakah Kebun Raya Bogor akan tetap menerima wisatawan atau ditutup. Bila akhirnya harus ditutup, pengelola siap melaksanakan perintah.

"Informasinya ada beberapa rombongan, tapi dari pihak Kebun Raya Bogor belum menerima surat resmi untuk disposisi kebun raya. Tapi apapun nanti permintaan dari Istana Negara kita siap, jelas kebanggaan untuk kami jika indahnya Kebun Raya Bogor terekspose ke Timur Tengah," ungkap Upun.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/