Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Olahraga
9 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
2
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
Olahraga
8 jam yang lalu
Borneo FC Jalani Latihan Perdana Hadapi Championship Series
3
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
Olahraga
9 jam yang lalu
Bali United Fokus Persiapan Leg Pertama Championship Series
4
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
Olahraga
8 jam yang lalu
Tak Kesulitan Adaptasi, Sonny Stevens Pernah Jadi Striker
5
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
Olahraga
8 jam yang lalu
Elias Dolah Ingin Belajar Surfing
6
Ketum PITA: Tiga Penghargaan Bappenas Bukti Kinerjanya Heru di DKI Moncer
Pemerintahan
9 jam yang lalu
Ketum PITA: Tiga Penghargaan Bappenas Bukti Kinerjanya Heru di DKI Moncer
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Asad ibn al-Furat, Panglima Perang Pasukan Muslim Penakluk Sisilia yang Tak Pernah Mengangkat Pedang

Asad ibn al-Furat, Panglima Perang Pasukan Muslim Penakluk Sisilia yang Tak Pernah Mengangkat Pedang
Sisilia berada di sisi kiri, tepat di jempol Italia. (republika.co.id)
Sabtu, 04 Maret 2017 23:06 WIB
JAKARTA - Islam sudah menancapkan pengaruhnya di Italia, khususnya di Sisilia, sejak abad 7-8 M.

Dikutip dari republika.co.id, ekspedisi militer Muslim mencapai kawasan Mediterania ketika masa kekhalifahan Ustman bin Affan atau 20 tahun setelah wafatnya Rasulullah SAW. Ketika itu, Gubernur Syria, Muawiyah, mengirimkan armada lautnya ke wilayah timur. Kekuatan ini berhadapan dengan tentara Byzantium.

Sisilia merupakan salah satu provinsi Byzantium dan memiliki letak yang strategis di Laut Mediterania. Dari sini, tentara Byzantium bisa dengan mudah menyerang kota-kota pelabuhan Muslim di sepanjang pantai Afrika Timur.

Selama beberapa tahun, pasukan Muslim berusaha menduduki Sisilia, namun baru di tahun 827 berhasil mencapai Mazara dan kawasan barat kepulauan itu.

Panglima perang pasukan Muslim adalah Asad ibn al-Furat. Yang menarik, ia tidak pernah mengangkat pedang seumur hidupnya. Dia adalah seorang kadi (hakim) dan ilmuwan yang berasal dari Kairouan. Meski begitu, Asad merupakan motivator yang ulung.

Berbeda dengan Spanyol yang mudah dikalahkan, penaklukkan Sisilia--sejak kejatuhan Mazara--membutuhkan waktu hingga 75 tahun. Akan tetapi, arus imigrasi warga Muslim tetap berlangsung selama waktu itu.

Di bawah kekuasaan umat Muslim, Sisilia pun kembali menjadi kawasan yang berpengaruh di dunia, seperti ketika zaman Romawi. Pada masa itu, sektor pertanian meningkat pesat.

Saat Byzantium masih berkuasa, pertanian hanya berfokus pada tanaman gandum. Kondisi itu berubah drastis dengan warga Muslim memperkenalkan banyak jenis tanaman pertanian, seperti kapas, buah-buahan, kacang, tebu, dan sebagainya.

Insinyur Muslim pun membangun sejumlah saluran irigasi. Beragam teknik baru di bidang pertanian juga diterapkan, yang pada akhirnya membawa kemakmuran dalam aspek ekonomi dan sosial.***

Editor:hasan
Sumber:republika.co.id
Kategori:Umum, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/