Masuk Areal KSPN, Kemenpar Komit Bantu Pengembangan Pulau Rupat sebagai Destinasi Wisata
Penulis: Muslikhin Effendy
Hal tersebut dikatakan Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Bisnis dan Pemerintah Kementerian Pariwisata Republilk Indonesia, Tasbir pada saat memberikan pemaparanya dalam acara Rapat Koordinasi (Rakor) Teknis Perencanaan Pariwisata se-provinsi Riau yang dilaksanakan di Rupat Utara kabupaten Bengkalis provinsi Riau, Senin (6/3/2017).
Tasbir menjelaskan, Rupat utara merupakan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yang telah tercantum dalam Peraturan Presiden (PP) nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana induk pembangunan kepariwisataan nasional. Berdasarkan PP ini kementerian Pariwisata selalu siap untuk mendorong.
"Pulau Rupat memiliki pasir putih sepanjang 17 kilo meter dengan kondisi pantainya yang sangat bersih dan saya telah melihat langsung kondisnya. Hal ini sangat bagus untuk dikembangkan agar dapat meningkatkan target kunjungan wisatawan.
Dengan memperbanyak penginapan sederhana, membuat paket wisata dan menciptakan keamanan, ketertiban dan kebersihan, ini merupakan moda awal untuk mengembangkan destiniasi pariwisata di Rupat utara," kata Tasbir.
"Dinas Pariwisata di provinsi Riau silahkan berkoordinasi dengan kami (Kementerian Pariwisata.red), mari kita kembangkan pariwisata di Indonesia untuk meningkatkan target kunjungan wisatawan," katanya lagi.
Tasbir menuturkan, Provinsi Riau dulunya dikenal sebagai daerah penghasil minyak bumi terbesar di Indonesia. Tapi saat ini minyak, gas dan batu bara secara nasional kondisi pertumbuhannya semakin menurun, yang meningkat adalah sektor pariwisata.
Pemerintah dan masyarakat Riau jangan terlalu berharap lagi dengan kondisi sektor migas, mari bersama-sama kita kembangkan sektor pariwisata guna meningkatkan ekonomi masyarakat.
"Migas di provinsi Riau sebentar lagi akan habis, masyarakat Riau harus bangkit, jangan terlena dengan kondisi masa lalu, mari kita bangkitkan kepariwisataan di Riau dengan jargon atau slogan "No More Oil and Gas let's Star Tourism" (Tidak ada lagi minyak dan gas mari kita mulai Pariwisata.red) tutur Tasbir pada saat memberikan pemaparanya kepada peserta rakor teknis yang hadir.
Menanggapi hal tersebut para kepala Dinas Pariwisata se-provinsi Riau, yang turut hadir pada saat Rakor teknis tersebut menyambut baik dengan diusulkannya jargon "No More Oil and Gas let's Star Tourism" dan dukungan kementerian Pariwisata dalam pengembangan pariwisata di provinsi Riau.
Selain dihadiri oleh para Kepala Dinas Pariwisata se-provinsi Riau, rapat teknis juga dihadiri Direktur Hubungan antar lembaga dalam Negeri Badan ekonomi kreatif Hasan Abud dan Kasubdit Alokasi pendanaan pemerintah pusat budang ekonomi maritim dan sumber daya Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) Republik Indonesia Eka Chandra Buana. (rls/*/dnl)
Kategori | : | Umum, Peristiwa, Pemerintahan, Lingkungan, Riau, DKI Jakarta |