Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
Umum
22 jam yang lalu
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
2
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Olahraga
23 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
3
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Olahraga
23 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
4
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
Umum
22 jam yang lalu
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
5
Ketua Hima Persis DKI: Tagline Sukses Jakarta untuk Indonesia Inspiratif
Pemerintahan
23 jam yang lalu
Ketua Hima Persis DKI: Tagline Sukses Jakarta untuk Indonesia Inspiratif
6
Rizky Febian Siap Lepas Masa Lajang, Mahalini Syahadat Sebelum Akad
Umum
22 jam yang lalu
Rizky Febian Siap Lepas Masa Lajang, Mahalini Syahadat Sebelum Akad
Home  /  Berita  /  Lingkungan

21 Maret... Indonesia Akan Mengalami Fenomena Equinox, Apa Itu? Ini Penjelasan BMKG

21 Maret... Indonesia Akan Mengalami Fenomena Equinox, Apa Itu? Ini Penjelasan BMKG
ilustrasi
Rabu, 15 Maret 2017 12:04 WIB

JAKARTA - Indonesia akan mengalami fenomena Equinox pada 21 Maret dan 23 September 2017. Beredar kabar, suhu udara di Indonesia akan mencapai 40 derajat celsius akibat fenomena ini.

Apa penjelasan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)?

Menurut Kepala Humas BMKG Hary Djatmiko, Equinox adalah salah satu fenomena astronomi di mana Matahari melintasi garis khatulistiwa. Secara periodik berlangsung dua kali dalam setahun, yaitu pada 21 Maret dan 23 September.

"Saat fenomena ini berlangsung, di luar bagian bumi hampir relatif sama, termasuk wilayah yang berada di subtropis bagian utara maupun selatan," ujar Hary di Jakarta, Rabu (15/3/2017) seperti diberitakan liputan6.com.

Namun, Hary menegaskan, fenomena tersebut tidak selalu mengakibatkan peningkatan suhu udara secara drastis, di mana rata-rata suhu maksimal di wilayah Indonesia bisa mencapai 32-36 derajat celsius.

"Equinox bukan merupakan fenomena seperti HeatWave yang terjadi di Afrika dan Timur Tengah yang dapat mengakibatkan peningkatan suhu udara secara besar dan bertahan lama," kata dia.

Sehingga BMKG mengimbau agar masyarakat tidak khawatir terkait dampak Equinox.

"Masyarakat untuk tidak perlu mengkhawatirkan dampak dari Equinox sebagaimana disebutkan dalam isu yang berkembang," Hary menandaskan.(lpc)

Editor:Arie RF
Sumber:liputan6.com
Kategori:GoNews Group, Lingkungan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/