Hari ini, GEG Inggris Jejaki Kerjasama Investasi dengan Aceh
BANDA ACEH – Aceh kaya akan sumber daya alam, baik di darat maupun di laut. Ini sebagai modal awal untuk Aceh dalam mengembangkan potensi daerahnya agar dilirik oleh investor asing. Salah satunya yang menarik untuk dikembangkan adalah panas bumi
Pemerintah Aceh beberapa kali pernah menyebutkan energi panas bumi atau geothermal dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhan listrik yang sering defisit.
Gubernur Aceh Zaini Abdullah dalam sebuah seminar energi terbarukan pernah meminta masyarakat agar mendorong pemerintah daerah untuk mengoptimalkan energi panas bumi di wilayahnya.
Seperti dikutip dari laman energitoday.com ada 17 titik sumber panas bumi yang di Aceh dan yang terbesar energi sumber panas bumi yang terbesar berada di Seulawah Agam, Kabupaten Aceh Besar, dengan potensi sumber daya hipotesis 185 MW.
Nah, hari ini, Rabu (15/3/2017) salah satu investor asing yang berkantor pusat di London, Inggris, Green Energi Geothermal (GEG) menjejaki kerja sama dengan Pemerintahan Aceh dalam bidang sumber panas bumi.
“Jejaki kerjasama ini sudah lama di lakukan, setahun lalu sudah diusahakan, berhubung adanya Pilkada Aceh, jadi sempat tertunda dan baru besok pertemuan geothermal dengan Gubernur Aceh, Zaini Abdullah bisa direalisasi,” kata Principal Advisor GEG, Iskandarsyah Bakri, dalam siaran pers kepada GoAceh, Selasa (14/3/2017) malam.
GEG, lanjut Iskandarsyah, sekarang lagi menggarap energi panas bumi di Kenya dan Islandia. Untuk di Indonesia, kususnya di Aceh, GEG tengah melakukan pengeboran pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLPT) atau pembangkit tenaga geothermal di Jaboi, Kota Sabang, Aceh.
“Di Jaboi, Sabang, PLTP diharapkan bisa menghasilkan energi 10 megawatt sampai dengan 15 megawatt (MW)” jelasnya.
Ia menjelaskan, pembangunan PLTP Jaboi, yang dikerjakan oleh PT Sabang Geothermal Energi (SGE) sudah mendapat izin Kementerian ESDM.
Lebih lanjut, Iskandarsyah menjelaskan tujuan jejaki kerjasama ini, adalah untuk membangun dan mengembangkan pembangkit listrik tenaga panas bumi melalui pengiriman unit lengkap siap operasi untuk klien, juga memberikan solusi pembangkit listrik fleksibel dengan skalabilitas tinggi dan pengembalian investasi yang cepat.
“Yang paling penting kerjasama ini bisa terealisasi, dan nantinya energi yang di hasilkan dari panas bumi bisa digunakan oleh PLN untuk mengatasi permasalahan listrik di Aceh dan PLN selanjutnya yang menyuplai kepada pelanggan," ujarnya.
Perlu diketahui GEG berinvestasi juga di PLTP dan juga memproduksi pembangkit listrik panas bumi serta pemasok jenis flash. Pembangkit listrik tenaga panas bumi yang modular, yang bisa dibangun di atas sumur panas bumi langsung yang telah dieksploitasi dan menghemat tempat, tidak merusak hutan dan pembangunannya cepat dan ekonomi disampaikan secara turn-key.
GEG ini memiliki kantor perwakilan di 6 negara, yaitu Islandia, Indonesia, Singapura, Kenya, Filipina dan Norwegia.