Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
22 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
2
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
20 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
3
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
21 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
4
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
Umum
18 jam yang lalu
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
5
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
Olahraga
17 jam yang lalu
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
6
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Umum
18 jam yang lalu
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Home  /  Berita  /  GoNews Group

E-KTP, Satu Proyek Berjibun Masalah, Bikin Presiden Marah, Masyarakat Juga Gerah

E-KTP, Satu Proyek Berjibun Masalah, Bikin Presiden Marah, Masyarakat Juga Gerah
Ilustrasi.
Kamis, 16 Maret 2017 03:07 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Kasus bancakan E-KTP benar-benar membuat masyarakat gerah dan susah. Semua urusan birokrasi juga terhambat dan bikin gerah.

Bukan hanya masyarakat, Presiden Jokowi sendiri juga sempat marah, dengan proyek E-ktp yang menjadi sumber masalah.

Menurut Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Presiden Joko Widodo sempat marah merespons kasus penggelembungan anggaran proyek pengadaan e-KTP (kartu tanda penduduk elektronik) di Kementerian Dalam Negeri.

"Bapak Presiden sempat marah ya, indikasinya kan nilainya Rp 4.700 perlembar tapi kan di-mark up menjadi Rp 16.000 itu yang menjadi masalah hukum," kata Tjahjo Kumolo di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu, 15 Maret 2017.

Menteri Tjahjo mengatakan sebanyak 68 pejabat Kementeriannya telah dipanggil satu-persatu oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, belum termasuk pejabat daerah, staf, hingga tim lelang.

Bahkan proses lelang yang seharusnya rampung pada 2016 menunggu sisa 4,5 juta e-KTP dan baru rampung Maret 2017. "Karena ini yang sudah merekam dengan data tunggal, clear. Jadi kalau progres reportnya semua enggak ada masalah," ujar Tjahjo.

Untuk ke depan, Tjahjo mengatakan nilai tender untuk e-KTP masih di bawah Rp 10.000 perlembar. "Karena kan lima tahun kurs dolar, ongkos produksi, memang cetaknya masih di luar negeri. Itu yang mungkin problem," katanya.

Keterlambatan yang terjadi, kata Tjahjo, akibat pemanggilan terhadap 68 pejabat kementerian Dalam Negeri sehingga ia juga meminta maaf secara khusus kepada masyarakat.

Dan untuk menjaga kualitas e-KTP, Tjahjo berpendapat segala sesuatu harus jelas sehingga diharapkan kualitas e-KTP berikutnya akan lebih baik.

"Makanya tendernya kan harus jelas. Yang penting itu lebih baguslah," ujarnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/