Perkosa Ibu Rumah Tangga Hingga Trauma, Ahok Akhirnya Diringkus Polisi

PEKANBARU - As alias Ahok terpaksa diamankan aparat Kepolisian Resor (Polres) Bengkalis, Provinsi Riau, setelah memperkosa seorang ibu rumah tangga, sebut saja namanya Lala. Ia mengancam korban dengan pisau lalu melampiaskan nafsu birahinya.

Ahok yang merupakan seorang Residivis kasus pencurian dan Cabul ini seakan tidak ada kapok-kapoknya. Setelah bebas, pria berumur 32 tahun itu kembali berulah. Kali ini pengangguran tersebut memperkosa seorang ibu rumah tangga.

Kepolisian menyebutkan, pada pagi itu Selasa (21/3/2017), Lala kebetulan sendirian di rumah lantaran suaminya bekerja, sementara anaknya sekolah. Awalnya berjalan normal, hingga tiba-tiba Ahok datang dan masuk ke rumah korban, di Desa Hutan Ayu.

Sambil menghunus sebilah golok, Ahok langsung mengancam korban. Pria itu tak segan-segan bakal menghabisi nyawa Lala bila berani melawan. Singkat cerita, pelaku pun leluasa melampiaskan hasratnya kepada korban, yang kebetulan seorang diri.

"Kejadiannya Selasa pagi. Kondisi rumah memang sedang sepi. Kebetulan korban hendak pergi menjemput anaknya di sekolah, lalu pelaku datang dan mengancam dengan senjata tajam," ungkap Paur Humas Polres Bengkalis, Ipda Zulkifli, Rabu (22/3/2017) siang.

Setelah puas, Ahok beres-beres. Sebelum pergi dari rumah korban, pelaku sempat mengancam agar korban tidak menceritakan kejadian ini kepada siapapun. Lantaran takut, ditambah tidak ada siapa-siapa di rumah, Lala pun pergi ke rumah orangtuanya.

"Hari itu juga langsung dilaporkan ke Polsek Rupat Utara. Tim pun turun melakukan penyelidikan dan mengamankan yang bersangkutan. Saat itu warga sudah ramai, sehingga terpaksa dievakuasi saat tengah malam harinya (Selasa, red)," terang Zulkifli.

Selain mengamankan pelaku, kepolisian juga menyita sejumlah barang bukti lainnya, termasuk salah satunya pakaian korban yang sudah sobek. "Barang bukti sudah kita amankan, korban juga telah dibawa ke RSUD Bengkalis," lanjutnya.

Akibat ulah Ahok, Lala sempat mengalami trauma dan gangguan psikis. Korban kerap menangis dan berdiam diri, sehingga polisi belum bisa meminta keterangan yang bersangkutan. ***