Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Epy Kusnandar Ditangkap, Terjerat Kasus Narkoba
Umum
13 jam yang lalu
Epy Kusnandar Ditangkap, Terjerat Kasus Narkoba
2
Satu Kali Ucapan, Rizky Febian dan Mahalini Raharja Resmi Menikah
Umum
12 jam yang lalu
Satu Kali Ucapan, Rizky Febian dan Mahalini Raharja Resmi Menikah
3
Terima Kekalahan, PSSI Kecam Aksi Rasis kepada Guinea
Olahraga
13 jam yang lalu
Terima Kekalahan, PSSI Kecam Aksi Rasis kepada Guinea
4
Legenda Dangdut Jhony Iskandar Tutup Usia 64 Tahun
Umum
12 jam yang lalu
Legenda Dangdut Jhony Iskandar Tutup Usia 64 Tahun
Home  /  Berita  /  Hukum

Disuguhi Sprite Oleh Ayah Tiri, Bunga Tertidur dan Saat Bangun Ngerasa Sakit di 'Mahkotanya'

Disuguhi Sprite Oleh Ayah Tiri, Bunga Tertidur dan Saat Bangun Ngerasa Sakit di Mahkotanya
Andriyanto, SH
Kamis, 23 Maret 2017 19:34 WIB
Penulis: Wirman Susandi
TELUKKUANTAN - Sebut saja Bunga (17), seorang siswi di sebuah SMA di Kuantan Singingi (Kuansing), Riau. Ia baru menyadari mahkotanya ternoda ketika bangun tidur. Ia hanya merasa perih di daerah kegadisannya.

"Saya lihat ada bercak merah dan cairan putih ketika bangun tidur," ujar Bunga saat memberikan keterangan dalam persidangan di Pengadilan Negeri Rengat Cabang Telukkuantan, Kamis (23/3/2017) pagi.

Dalam persidangan tersebut, Bunga mengaku tidak bagaimana keperawanannya direnggut. Bahkan, ia tak tahu siapa yang melakukannya.

"Tapi saya curiga, itu pasti pekerjaan bapak tiri saya. Sebab, sebelum saya tertidur, dia memberikan saya minuman Sprite. Ketika itu, saya langsung tak sadarkan diri," paparnya ketika dicecar pertanyaan oleh Andriyanto, SH selaku jaksa penuntut umum dan Petra J Siahaan selaku hakim.

Kendati sudah ada rasa curiga, namun Bunga tak mau buka mulut sama ibunya. Ia tetap merendam hal nahas yang dialaminya.

Seminggu setelah itu, ayah tiri Bunga yang berinisial AP kembali minta jatah. AP pun mulai melainkan intimidasinya. "Kalau saya tak mau, saya akan dibunuh."

"Karena takut dibunuh, saya dipaksa untuk melayani ketika ibu tak ada di rumah," tutur warga Pucuk Rantau ini.

Menurut Andriyanto, kasus pencabulan pertamakali dilakukan pelaku pada September 2016 lalu. Kasus ini mencuat setelah ibu Bunga melakukan tes kehamilan, sebab korban tidak mau mengaku."Bahkan, korban tak mengakui siapa pelakunya ketika terbukti hamil. Ia takut kalau dibunuh."

Pelaku sudah melakukan perbuatannya sebanyak lima kali. Akibatnya, saat ini korban hamil tujuh bulan.

"Pelaku mengakui perbuatannya. Ia sempat kabur ketika perbuatannya terungkap. Namun, akhirnya berhasil ditangkap," ujar Andriyanto.

Dalam persidangan tertutup tersebut, Bunga diperiksa sebagai saksi beserta ibunya.***

Kategori:Hukum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/