Dengar Curhat Mahasiswa di Dumai Takut 'Tak Dapat Kerja', Ini Solusi Gubernur Riau untuk Perguruan Tinggi dan Perusahaan
Penulis: Ratna Sari Dewi
Orang nomor satu di Riau ini pun lantas menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau sebenarnya telah mengeluarkan Perda yang meminta perusahaan-perusahaan yang ada di Riau untuk memprioritaskan dan mempekerjakan tenaga kerja asal Riau.
"Tapi kadang memang perusahaan perlu tenaga kerja yang punya keahlian khusus, sehingga mau tidak mau kalau tidak tersedia di Riau, perusahaan harus mengambil dari luar," kata Gubri, Minggu (27/3/2017).
Untuk itu ke depannya, Gubri menyarankan agar perguruan tinggu menjalin kerjasama yang baik dengan perusahaan-perusahaan yang ada. Selain untuk melakukan transfer of knowledge juga agar pihak perusahaan mengetahui dengan baik potensi-potensi yang ada di suatu perguruan tinggi.
"Kan bisa saja ahli-ahli dari perusahaan itu diundang sebagai dosen tamu," sarannya.
Memanfaatkan momen ini juga, Gubri mengajak para mahasiswa dan seluruh civitas akademika STMIK-AMIK Dumai untuk bersama-sama menyukseskan Visi Riau 2020. Azam Riau untuk menjadi pusat perekonomian dan budaya Melayu di Asia Tenggara harus terwujud.
"Sebagai generasi muda, jangan sampai kita lupa dengan budaya kita. Budaya Melayu sebagai soko guru di Bumi Lancang Kuning harus sama-sama kita jaga dan lestarikan," tegas Gubri seraya meminta agar para mahasiswa membiasakan diri untuk berpantun sebagai salah satu tradisi dalam budaya Melayu. Apalagi pantun sudah diusulkan oleh Pemprov Riau ke Unesco sebagai warisan budaya tak benda.
Diakhir acara, Gubri sempat membagi-bagikan buku karangannya tentang pariwisata Riau berjudul "Riau The Homeland of Melayu, Apa dan Bagaimana Pariwisata Riau." (advertorial)
Kategori | : | GoNews Group, Riau, Pemerintahan |