Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
Olahraga
13 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
2
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Olahraga
12 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
3
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
7 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
4
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
7 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
5
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
7 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
6
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
6 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Wartawan di Medan Tewas Ditikam Dekat Sekolah Anaknya

Wartawan di Medan Tewas Ditikam Dekat Sekolah Anaknya
Ilustrasi
Rabu, 29 Maret 2017 15:33 WIB
MEDAN - Amran Parulian Simanjuntak (36 tahun), seorang wartawan koran mingguan di Medan tewas dibunuh pada Rabu (29/3), pagi.

Dia ditikam tak jauh dari sekolah putrinya di Jalan Medan-Binjai KM 13,5 Sei Semayang, Sunggal, Deli Serdang.

Pria yang tinggal di Jalan Banten, Puji Mulyo, Sunggal ini disebut kerap bertugas di Sunggal.

Kakak kandung korban, Renova br Simanjuntak mengatakan, adiknya diketahui berangkat dari rumah menuju sekolah putrinya di TK Valentine, Jalan Perintis Kemerdekaan, Medan-Binjai KM 13,5.

Dia diduga mengikuti abangnya yang mengantarkan anaknya ke sekolah itu.

''Sebelumnya, dia memang menelepon abangnya minta tolong untuk mengantarkan anaknya ke sekolah. Setelah abangnya berangkat membawa anaknya, dia mengikuti dari belakang,'' kata Renova, Rabu (29/3).

Keluarga menduga, Amran khawatir sesuatu terjadi pada anaknya. Menurut Renova, Amran sempat mengaku pernah bertemu orang asing bersama anaknya.

''Orang yang menelepon itu diduga mengancamnya pada hari Senin itu, mungkin dia khawatir makanya mengikuti abang dan anaknya dari belakang,'' ujar dia.

Keluarganya pun mendapat kabar bahwa Amran tewas dibunuh pagi ini. Kabar duka tersebut didapat dari guru anaknya. Renova menyebutkan, setidaknya ada enam luka tikaman yang ditemukan di tubuh adiknya.

''Tiga di perut kiri, satu di dada tengah dan satu dada kanan. Ada juga di punggung,'' kata Renova sambil menangis.

Pascaditemukan tewas, jasad korban langsung dievakuasi ke RS Bhayangkara Medan. Sementara sepeda motor dan tas berisi ponsel korban diamankan ke Polsek Sunggal. Kapolsek Sunggal, Kompol Daniel Marunduri mengatakan, pihaknya masih menyelidiki pembunuhan tersebut. ''Motif masih didalami,'' kata Daniel.***

Editor:hasan b
Sumber:republika.co.id
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Hukum, Sumatera Utara
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/