Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
16 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
2
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
15 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
3
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
10 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
4
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
12 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
5
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
12 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
6
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'
Umum
10 jam yang lalu
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru Hit Me Hard and Soft
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Perusahaan China Larang Karyawan Muslim Salat Jumat di Sulteng, Ini Kata Dede Yusuf

Perusahaan China Larang Karyawan Muslim Salat Jumat di Sulteng, Ini Kata Dede Yusuf
Anggota DPR RI, Dede Yusuf. (istimewa)
Senin, 22 Mei 2017 14:59 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - PT Indonesia Tshing Shang Stainless Steel atau PT ITSS Morowali Sulawesi Tengah (Sulteng) menjadi sorotan. Penyebabnya, beredar video bos PT ITSS Morowali melarang karyawannya melaksanakan shalat Jumat berjamaah.

Rekaman video menunjukkan beberapa karyawan muslim meminta izin kepada atasannya untuk menunaikan ibadah shalat Jumat. Namun atasannya menolak. Bos PT ITTS yang hanya bisa menggunakan bahsa Mandarin itu menyebutkan bahwa Salat Jumat harus dilakukan bergantian.

Soal karyawan islam dilarang salat jumat di Sulteng ini juga ditanggapi Anggota DPR RI Dede Yusuf. Menurutnya, dalam UU 13 tentang ketenagakrjaan sudah disebutkan bahwa perusahaan tidak bisa melarang keyakinan seseoang untuk menjalankan ibadah. "Ini harus dicarikan titik temunya, antara perusahaan dan dinas ketenagakerjaan serta juga dengan pekerja," ujarnya kepada wartawan di Kompleks Parlement Jakarta, Senin (22/05/2017).

"Kalau dilarang sepenuhnya tidak boleh ini harus dicarikan ttitik temunya," paparnya.

Menurutnya lagi, masalah ini sangat sensitif karena soal keyakinan. "Makanya ditegakan dulu UU nya, kita minta pemerintah, dinas ketenaga kerjaan, Kementerian Ketenagakerjaan untuk selesaikan masalah tersebut," tegasnya.

Dan menurut politisi Demokrat ini, permasalahan tersebut jangan sampai ditarik ke hal-hal sensitif. "Sebaiknya diselesaikan secara uu. Tiap negara atau investor yang masuk ke Indonesia harus taat dan tunduk kepada uu yang ada di Indonesia," paparnya.

"Kami insya allah, pekan depan akan panggil Kemenagker. Kita harus tau apa yang terjadi di Sulteng akan jadi bahan pertanyaan bagi kita ke Menteri Tenaga Kerja," pungkasnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/