Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
Olahraga
23 jam yang lalu
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
2
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
Olahraga
23 jam yang lalu
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
3
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
Olahraga
23 jam yang lalu
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
4
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
Olahraga
23 jam yang lalu
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
5
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
Olahraga
24 jam yang lalu
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
6
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Olahraga
19 jam yang lalu
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Home  /  Berita  /  DKI Jakarta

Washinton: Polemik Lifter Asal Sumbar Sandra, Terjadi Karena Kurangnya Koordinasi dan Komunikasi

Washinton: Polemik Lifter Asal Sumbar Sandra, Terjadi Karena Kurangnya Koordinasi dan Komunikasi
Sandra saat turun ke jalan meminta bantuan warga. (istimewa)
Kamis, 25 Mei 2017 20:49 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) telah melakukan koordinasi dengan PB PABBSI tentang permasalahan yang dialami lifter Angkat Berat putri Sumbar, Sandra terkait keluhan biaya sehari-hari dan persiapan menghadapi Kejuaraan Nasional Angkat Berat di Medan, Oktober mendatang.

Dari hasil koordinasi tersebut diketahui bahwa masalah koordinasi dan komunikasi yang menjadi penghambat sehingga Sandra terpaksa mencari dana dengan mengumpulkan recehan di jalanan untuk memenuhi kebutuhan latihannya.

"Menpora Imam Nahrawi sangat menaruh perhatian dengan atlit berprestasi. Makanya, Kemenpora langsung melakukan koordinasi dengan PB PABBSI apalagi Sandra merupakan atlit potensial. Dari hasil koordinasi itu, ternyata masalah koordinasi dan komunikasi yang menjadi penghambat sehingga Sandra tidak mendapatkan biaya dari KONI Provinsi Sumbar dalam menjalani persiapan menuju Kejurnas Angkat Berat di Medan, Oktober mendatang," kata Plt Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora, Washinton Galingging di Jakarta, Kamis (25/5/2017).

Menurut Washinton, stake holder olahraga dalam hal ini pemilik klub, pengprov PABBSI Sumbar dan KONI Provinsi Sumbar perlu bertemu untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi Sandra.

"Semuanya kan sudah ada aturan dimana atlit mendapatkan fasilitas harus diusulkan melalui Pengprov PABBSI kepada KONI Provinsi. Jika tidak ada koordinasi dan komunikasi yang baik antar stake holder, maka kesan positif olahraga prestasi sulit ditingkatkan," katanya.

Hal senada juga dilontarkan Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PB PABBSI, Alamsyah Wijaya. "Inti persoalan adalah bahwa Sandra merasa tidak diperhatikan oleh KONI Provinsi Sumbar. Sementara KONI Provinsi Sumbar mengatakan persyaratan mendapatkan anggaran persiapan menuju Kejurnas dari KONI Sumbar harus ada usulan dari Pengprov PABBSI Sumbar. Dan, itu memang aturannya," katanya.

Terkait masalah Kejurnas di Medan, kata Alamsyah, biaya persiapan atlit memang menjadi tanggungan KONI Provinsi atas usulan Pengprov PABBSI. "Soal biaya persiapan dan keberangkatan setiap atlit Sumbar yang terpilih ke Kejurnas memang menjadi tanggungan KONI Provinsi Sumbar. Tetapi, perlu dicatat bahwa Sandra telah mendapatkan tunjangan uang makan dari Pengprov PABBSI Sumbar sebesar Rp2,5 juta sebulan," katanya.

Pada saat Kejuaraan Angkat Berat Asia di Bandung, Mei lalu, kata Alamsyah, Sandra yang mendapat medali emas kelas 52kg putri memang mengikuti seleksi dengan biaya patungan Sandra dan pelatihnya. Namun, saat tampil di Kejuaraan Asia seluruh biaya ditanggung penuh PB PABBSI.

"Saat seleksi memang mereka biaya sendiri. Tetapi, saat tampil di Kejuaraan Asia, PB PABBSI menanggung tiket pp dan uang sakunya," katanya lagi.

Sebelumnya, Atlet angkat berat, Sandra Diana Sari, turun ke jalan meminta uang receh dari pengendara untuk membiayai latihannya.

Sandra bersama rekan atlet lainnya membentangkan spanduk dan membawa kardus untuk mengumpulkan uang receh di depan Kantor Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat, Kamis (11/5/2017).

?Atlet angkat berat Sandra Diana Sari bersama rekan-rekannya mengumpulkan sumbangan demi mengikut Kejuaraan Nasional di Medan, Sumatera Utara.

Selain untuk biaya latihan, Sandra akan menggunakan uang itu untuk membeli keperluaan latihan lainnya.

Sebab peraih empat medali emas di kejuaraan Angkat Berat Asia itu mau mengikuti kejuaraan di Medan, Sumatera Utara, pada Agustus 2017.

"Iya saya sama teman-teman tadi turun ke jalan minta sumbangan, dapat sekitar Rp 500 ribu," kata Sandra, Kamis (11/5/2017).

Ditanya tentang bantuan dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Sandra tak begitu mengharapkan.

Sandra mengaku bantuan tersebut hanya janji belaka. Sejak meraih empat medali emas tingkat Asia di Bandung, bantuan yang dijanjikan KONI Sumbar tak kunjung turun.

Wanita yang berhasil mengalahkan atlet angkat berat dari India itu juga tak mendapatkan kepastian kapan bantuan itu akan diberikan.

"Saya tak mendapatkan kepastian kapan dan berapa jumlah bantuan itu," kata Sandra. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/