Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Olahraga
17 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
2
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
Olahraga
18 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
3
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
13 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
4
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
12 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
5
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
12 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
6
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
12 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Sayed Junaidi: Eep Konsultan Politik atau Provokator Politik?

Sayed Junaidi: Eep Konsultan Politik atau Provokator Politik?
Istimewa.
Sabtu, 27 Mei 2017 00:36 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Dalam sebuah Seminar bertema "Membangun Ghirah Politik Umat Islam Dalam Rangka Memperteguh Persatuan Nasional" di Universitas Paramadina, Sabtu (20/5/2017), Eep Saefulloh Fatah menyebutkan bahwa Posko pemenangan Ahok ada di Istana dan operatornya Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Kepala Intelejen Republik Indonesia dan Menkopolhukam sebagaimana yang dilansir dalam media portal online.

Maka pernyataan Eep Saefulloh Fatah yang disampaikan dalam sebuah forum ilmiah ini harus jadi perhatian khusus.

Karena apabila itu benar, maka Jokowi harus mengambil langkah-langkah tegas dengan membentuk tim pencari fakta.

Hal ini diungkapkan Wasekjen Partai Hanura, Sayed Junaidi kepada GoNews.co, Jumat (26/5/2017) di Jakarta.

"Tapi jika pernyataan Eep ini mengundang fitnah dan malah menyampaikan kebohongan kepada publik maka, sungguh sangat jelas memberikan informasi yang sesat tentang keterlibatan para pejabat publik dalam pemenangan Ahok," ujarnya.

Karena secara profesi kata dia, Eep sebagai seorang konsultan politik Anies-Sandi pun secara terang-terangan menuding Istana sebagai "King Maker" dan arahnya pun jelas kepada Jokowi.

"Kebebasan mengungkapkan pendapat di depan umum dilindungi oleh Undang-Undang akan tetapi memberikan informasi yang tidak benar dan tidak faktual sama halnya mengangkangi undang-undang," jelasnya.

Untuk itu, Sayed Junaidi Rizaldi yang juga Direktur Eksekutif 98 Institute mengingatkan, agar Eep segera meminta maaf kepada publik atas pernyataannya jika tidak benar.

"Apabila Eep tidak melakukan permintaan maaf dalam waktu 3x24 jam maka akan kami laporkan kepada aparatur penegak hukum untuk membuktikan pernyataan Eep dalam acara Seminar "Politik Dalam Islam: Membangun Ghirah Politik Umat Islam Dalam Rangka Memperteguh Persatuan Nasional di Universitas Paramadina, Sabtu (20/5/2017)," pungkasnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/