Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
Olahraga
10 jam yang lalu
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
2
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
11 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
3
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
10 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
4
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Olahraga
23 jam yang lalu
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
5
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
Olahraga
22 jam yang lalu
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
6
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Olahraga
5 jam yang lalu
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Pansus Angket DPR Minta KPK Kooperatif Penuhi Panggilan Rapat

Pansus Angket DPR Minta KPK Kooperatif Penuhi Panggilan Rapat
Istimewa.
Kamis, 08 Juni 2017 20:35 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Wakil Ketua Panitia Khusus Angket KPK Risa Mariska meminta KPK kooperatif memenuhi panggilan rapat pansus. Ia mengancam akan memanggil paksa KPK jika menolak hadir dalam rapat tersebut.

Pemanggilan paksa dilakukan jika KPK tiga kali mangkir dari panggilan. Langkah tegas itu diklaim untuk menjaga marwa hak angket di mata konstitusi.   

"Kalau berkukuh tidak hadir, sesuai tatib kami bisa minta kepada Kepolisian membantu untuk memanggil paksa. Makanya kami minta KPK dalam hal ini tolonglah koperatif," ujar Risa di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (8/6/2017).   

Anggota Fraksi PDIP itu menuturkan, pembentukan pansus sudah sesui dengan mekanisme dan prosedur hukum. Ia menegaskan, unsur pansus tidak harus berasal dari semua unsur fraksi, melainkan cukup dengan 25 anggota fraksi.   

Oleh karena itu, ia mengklaim, KPK tidak perlu lagi mengkaji pasal 201 Undang-undang tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3) soal syarat pansus atau pasal 79 soal status kelembagaan KPK.   

“Jadi enggak ada salahnya kalau KPK hadir bahkan diwajibkan hadir. Ini ada mekanismenya,” ujarnya.

Dalam ketentuan pasal 204 ayat (3) UU MD3 disebutkan dalam hal warga negara Indonesia dan/atau orang asing sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak memenuhi panggilan setelah dipanggil 3 (tiga) kali berturut-turut tanpa alasan yang sah, panitia angket dapat memanggil secara paksa dengan bantuan Kepolisian Negara Republik Indonesia.   

Terpisah, Wakil Ketua Pansus Angket KPK Dossy Iskandar mengatakan, KPK seharusnya memenuhi panggilan Pansus Angket. Ia berkata, Pansus Angket dilindungi konstitusi dan harus dipatuhi.   

"Angket adalah mekanisme ketatanegaraan dan diatur konstitusi. Jadi bukan hanya menghormati, tapi dilaksanakan,” ujar Dossy di Gedung KPK, Jakarta.   

Dossy tidak ingin lebih awal menduga KPK tidak akan hadir. Ia berkata, ada kemungkinan KPK kooperatif sesaat kerja pansus angket berjalan. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/