Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Stefano Cugurra Siapkan Cara Hentikan Da Silva-Ciro di Semifinal Leg Pertama
Olahraga
20 jam yang lalu
Stefano Cugurra Siapkan Cara Hentikan Da Silva-Ciro di Semifinal Leg Pertama
2
Nick Kuippers Bertekad Berikan Hasil Terbaik Untuk Bobotoh
Olahraga
20 jam yang lalu
Nick Kuippers Bertekad Berikan Hasil Terbaik Untuk Bobotoh
3
Madura United Lanjutkan Target Dengan Semangat K3 Tanpa Pelatih Kepala
Olahraga
19 jam yang lalu
Madura United Lanjutkan Target Dengan Semangat K3 Tanpa Pelatih Kepala
4
Borneo FC Siap Lawan Madura United Dan Tambahan Dukungan Spesial
Olahraga
19 jam yang lalu
Borneo FC Siap Lawan Madura United Dan Tambahan Dukungan Spesial
5
Pemain Persib Sambut Positif VAR Di Championship Series BRI Liga 1 2023/24
Olahraga
19 jam yang lalu
Pemain Persib Sambut Positif VAR Di Championship Series BRI Liga 1 2023/24
6
Forum LKS Jakarta Apresiasi Bantuan 1.300 Paket Sembako dari Jokowi
Pemerintahan
19 jam yang lalu
Forum LKS Jakarta Apresiasi Bantuan 1.300 Paket Sembako dari Jokowi
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Kepala BNN: 50 Persen Peredaran Narkoba Dikendalikan dari Lapas

Kepala BNN: 50 Persen Peredaran Narkoba Dikendalikan dari Lapas
Kepala BNN Komjen Budi Waseso. (sindonews.com)
Kamis, 15 Juni 2017 19:32 WIB
JAKARTA - Kepala Badan Narkotika Nasional, (BNN) Komjen Pol Budi Waseso, mengungkapkan sekitar 70 persen penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Indonesia merupakan pelaku kasus narkoba.

Menurut Budi, penjara justru menjadi tempatĀ  yang nyaman bagi pelaku narkotika untuk menjalankan aktivitasnya.

Bahkan dirinya berani berucap bahwa 50% peredaran narkotika di Indonesia dikendalikan dari dalam Lapas.

''Saya berani katakan bahwa 50% peredaran narkotika di negeri ini dikendalikan dari lapas,'' ujar Budi saat memimpin pemusnahan 28,8 kg sabu serta 173 butir ekstasi di kantornya Kamis (15/6/2017).

Dia mempertanyakan pendapat yang sebelumnya selalu menyatakan bahwa penjara di Indonesia penuh dan melebihi kapasitas.

Menurutnya pendapat itu bertolak belakang dengan fakta pelaku narkotika yang mendapat perlakuan khusus di dalam lapas.

Dia mencontohkan, pada penggeledahan terakhir di Lapas Cipinang di mana petugas menemukan sel mewah milik bandar narkotika Haryanto Chandra lengkap dengan AC, TV, wifi, CCTV serta perlengkapan elektronik lainnya.

''Seperti ini tidak diakui, apa negara ingin dibohongi seperti ini terus,'' ucapnya.

Dia berharap ada perubahan sistem di lembaga pemasyarakatan agar pengawasan terhadap para narapidana bisa dilakukan secara merata.

Dia juga menginginkan semua pihak mempunyai pemahaman yang sama bahwa kejahatan narkotika adalah sesuatu hal yang serius, harus ditangani sejak dini.

''Jadi narkoba jangan dianggap mainan, kita serius nih, BNN sekarang sudah serius menangani, sampai kita ungkap jaringan di lapas. Terserah masyarakat menyanggah itu atau tidak percaya,'' katanya.***

Editor:hasan b
Sumber:sindonews.com
Kategori:GoNews Group, Hukum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/