Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
17 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
2
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
18 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
3
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
12 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
4
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
14 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
5
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
14 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
6
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'
Umum
12 jam yang lalu
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru Hit Me Hard and Soft
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Heboh, Ikan Pertanda Datangnya Gempa Bumi Sepanjang 3,5 Meter Dijual di TPI di Majene, Ini Penampakannya

Heboh, Ikan Pertanda Datangnya Gempa Bumi Sepanjang 3,5 Meter Dijual di TPI di Majene, Ini Penampakannya
Ikan Oarfish dijual di TPI di Majene. (lp6c)
Minggu, 18 Juni 2017 07:05 WIB
MAJENE - Masyarakat Kabupaten Majene, Sulawesi Barat dihebohkan dengan penjualan seekor Oarfish berukuran panjang 3,5 meter, di tempat pelelangan ikan (TPI) dadakan di dermaga Kabupaten Majene pada Jumat, 16 Juni 2017.

Abdul Wais, pedagang ikan di Tempat Pelelangan Ikan dadakan itu mengatakan, awalnya ia mengira ikan itu sejenis ikan layur. Namun, salah seorang pengunjung memberitahunya bahwa ikan itu adalah Oarfish.

''Tadi ada pengunjung mengatakan ikan itu adalah Oarfish. Saya coba cari di internet ternyata betul,'' kata Abdul Wais kepada Liputan6.com.

Kemunculan ikan tersebut di tempat pelelangan mengundang kehebohan. Nelayan ramai kasak-kusuk karena mempercayai jika kemunculan ikan ke permukaan laut menjadi pertanda akan terjadinya bencana gempa bumi.

''Kami percaya itu sejak dahulu kala,'' kat Ridwan.

Terpisah, Rezky Eko Muliawan, mahasiswa Jurusan Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor membenarkan ikan tangkapan nelayan adalah Oarfish (Regalecus glesne).

''Dia disebut The Giant Oarfish, nama ilmiahnya Regalecus glesne,'' kata Rezky.

Menurut Rezky, ikan tersebut termasuk ikan laut dalam karena hidup di kedalaman lebih 1000 meter di bawah permukaan laut. Ia berpendapat mitos kehadiran ikan sebagai pertanda akan terjadinya gempa bumi bisa jadi karena habitatnya yang berada di dasar laut.

''Jadi mungkin lebih peka terhadap pergerakan lempeng (bumi) di lautan,'' ujarnya.

Rezky juga menjelaskan bahwa gempa di dasar laut itu ada banyak jenis. Namun, pergeseran lempeng bumi di dasar laut akan mengeluarkan karbonmonoksida dalam jumlah yang besar dan itu bisa mempengaruhi biota besar seperti Oarfish.

''Gas itulah yang menyebabkan biota laut yang habitatnya di dasar laut kemudian sakit dan muncul ke permukaan laut bahkan ada yang mati hingga terdampar di tepi pantai,'' lanjutnya.

Berdasarkan penelusuran Liputan6.com, seminggu sebelum gempa berkekuatan 8,9 Skala Richter dan tsunami besar melanda pantai timur Jepang pada 11 Maret 2011 lalu, ditemukan banyak Oarfish yang naik ke daratan pantai Jepang dan sebagian tersangkut di jaring nelayan.

Kawanan Oarfish juga kedapatan muncul di permukaan laut sebelum gempa dahsyat terjadi di Cile dan Haiti pada 2010.***

Editor:hasan b
Sumber:liputan6.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Sulawesi Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/