Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
22 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
2
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
17 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
3
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
17 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
4
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
22 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
5
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Olahraga
12 jam yang lalu
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
6
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
Olahraga
11 jam yang lalu
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  GoNews Group

LAPAN: Idul Fitri 1438 H Kemungkinan Besar 25 Juni 2017

LAPAN: Idul Fitri 1438 H Kemungkinan Besar 25 Juni 2017
Ilustrasi melihat hilal. (tempomco)
Kamis, 22 Juni 2017 13:27 WIB
BANDUNG - Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin mengatakan, Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1438 Hijriah kemungkinan besar jatuh pada Ahad, 25 Juni 2017.

Thomas Djamaluddin menjelaskan, indikasi atau petunjuknya pada ketinggian bulan saat waktu maghrib sebagai akhir 29 Ramadhan pada 24 Juni 2017. ''Ketinggian hilal bulan baru di atas tiga derajat dan itu masuk kriteria,'' katanya, Kamis, 22 Juni 2017.

Berdasarkan kriteria yang digunakan pemerintah dan sebagian besar ormas Islam, posisi bulan seperti itu telah memenuhi kriteria masuknya awal Syawal atau Idul Fitri. ''Jadi, kemungkinan besar 1 Syawal jatuh tanggal 25 Juni. Namun kepastiannya menunggu sidang itsbat pemerintah pada 24 Juni sesudah maghrib,'' ujarnya.

Mayoritas umat Islam Indonesia mulai berpuasa di bulan Ramadhan pada 27 Mei 2017. Namun ada juga ormas yang menggunakan kriteria lain untuk menentukan seperti Persis (Persatuan Islam) sehingga berpotensi berbeda dalam penentuan Idul Fitri 1438 Hijriah atau 2017

Sebelumnya Pimpinan Pusat Persis mengeluarkan surat edaran tertanggal 20 Mei tentang awal puasa 1 Ramadan, Idul Fitri 1 Syawal, serta Idul Adha pada 2017. Awal puasa pada 27 Mei, Idul Fitri 26 Juni, sedangkan Idul Adha pada 1 September. Namun begitu, Persis menyatakan akan menerima hasil isbat Kementerian Agama jika menetapkan Idul Fitri pada 25 Juni 2017. 

Menurut Djamaluddin, Persis menggunakan kriteria perbedaan tinggi bulan dengan matahari 4 derajat atau tinggi bulan 3 derajat 10' dan elongasi atau jarak sudut bulan dengan matahari 6,4 derajat. Kriteria itu berdasarkan pada analisis astronomis. 

Pada saat maghrib 29 Ramadan 1438 atau 24 Juni 2017, kata Djamaluddin, ketinggian bulan sudah lebih dari 3 derajat, tetapi elongasinya kurang dari 6,4 derajat. 

Garis tanggalnya menunjukkan di Indonesia bulan belum memenuhi kriteria imkan rukyat astronomis yang digunakannya. ''Maka di kalender Persis dinyatakan 1 Syawal jatuh pada hari berikutnya, 26 Juni 2017,'' kata Djamaluddin.

Kriteria itu berbeda dengan hisab atau perhitungan astronomis yang digunakan pemerintah dan dua ormas besar, Nahdlatul Ulama serta Muhammadiyah dalam menentukan Idul Fitri atau 1 Syawal. ***

Editor:hasan b
Sumber:tempo.co
Kategori:GoNews Group, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/