Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
21 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
2
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
24 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
3
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
16 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
4
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
16 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
5
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
21 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
6
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Olahraga
11 jam yang lalu
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Home  /  Berita  /  Umum

Atasi Bencana Ekologis, LAM Riau Harus Progresif

Atasi Bencana Ekologis, LAM Riau Harus Progresif
DR Elviriadi MSi (kanan) saat menjadi narasumber dalam acara Talksow Selamatkan Hutan, Lestarikan Alam - ist
Kamis, 29 Juni 2017 09:53 WIB
Penulis: Safrizal
SELATPANJANG - Menurut pakar lingkungan DR Elviriadi MSi, LembagaAdat Melayu (LAM) Provinsi Riau harus progresif dalam hal mengatasi bencana ekologis. Apalagi saat ini masyarakat sudah mulai kehilangan konsep dalam mengelola ruang hidupnya sendiri.

Katanya, fluktuasi cuaca akhir-akhir ini harus dapat diantisipasi dengan seksama. Belum lama titik api muncul, tiba-tiba jalan protokol pekanbaru kebanjiran. Padahal, negeri Melayu Riau ini punya kearifan lokal dalam menata bentangan alam, cuaca dan pola pemanfaatan ruang ekologis.

"Nah, di sinilah peran strategis LAM Riau dalam merevitalisasi bentuk-bentuk kearifan lokal yang bedelau itu secara agresif dan struktural," kata Elviriadi.

Dijelaskan Dosen Fapertapet UIN Suska ini, secara agresif maksudnya agar segera menyurati, mempertegas, dan memberi komando kepada LAM Kabupaten hingga ke kampung untuk memperkuat, menggali kearifan lokal dalam mengatur alam lestari. Sedangkan secara struktural, LAM sebagai pemangku negeri dan pewaris sah rantau Melayu harus percaya diri mengintervensi hukum positif yang dengan mudah meminggirkan nilai-nilai adat resam yang unggul itu.

Diakui Elv, Bulan Ramadan 1438 H kemarin ia menjadi narasumber bersama Dirkrimsus Polda Riau dalam acara Talksow Selamatkan Hutan, Lestarikan Alam. Di depan audiens, telah pula disampaikan bahwa konsep bakar lahan/ ladang orang melayu punya tata cara tertentu agar api tidak melarat (menjalar), dan bentuk-bentuk kemaslahatan ekologis lainnya. Jadi, UU No 18 Tahun 2018 tentang Pembakaran Lahan itu dianggap masih bisa 'dirunding'.

"Pengurus LAMR harus bersilaturahim dengan kepolisian agar konsep kearifan lokal dipertimbangkan dalam penegakan hukum lingkungan," ungkap lelaki tambun penggemar buku biografi para tokoh.

Dengan berperan aktifnya LAMR di tingkat kabupaten/ kota sampai LAM Desa, maka pengurus Majelis Nasional KAHMI itu yakin Karhutla bisa ditekan pada tahun mendatang (berikutnya). Katanya lagi, dalam nasehat tetua Melayu, sudah komplit tentang pola bertanam, musim dan arah angin (diperhatikan) ketika buka lahan dengan cara membakar, mengatasi banjir dan luapan sungai, dan menyusun letak rumah.

"Istilah sekarang serba green dech," kata Alumni UKM Malaysia itu lagi.

Laki-laki yang sudah menulis belasan buku ini juga mengungkapkan bahwa terkadang untuk melawan musuh yang kuat itu, kita harus membuat diri kita lebih kuat (dari musuh). Artinya, kapitalisme ekologis harus dijawab dengan kebangkitan konsep lokal tersebut dengan penuh keberanian, percaya diri, sistematis dan mewarnai.

"Sebagaimana ungkapan Francis Fukuyama, perang sesungguhnya akan dimenangkan oleh paradigma siapa yang dipakai zaman," ujar anak watan Kepulauan Meranti diakhir bincang-bincangnya dengan GoRiau (GoNews Group), Kamis (29/6/2017). ***

Kategori:Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/