Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Olahraga
23 jam yang lalu
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
2
Jelang Hadapi Uzbekistan, Ini Pesan Iwan Bule Kepada Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
16 jam yang lalu
Jelang Hadapi Uzbekistan, Ini Pesan Iwan Bule Kepada Timnas U 23 Indonesia
3
GM Temur Kuybakarov Jadi Korban Permainan 'Liar' GM Novendra
Olahraga
24 jam yang lalu
GM Temur Kuybakarov Jadi Korban Permainan Liar GM Novendra
4
Sejarah Baru Perjalanan Sepakbola Indonesia Diawali Keputusan Iwan Bule Pilih Shin Tae-yong
Olahraga
16 jam yang lalu
Sejarah Baru Perjalanan Sepakbola Indonesia Diawali Keputusan Iwan Bule Pilih Shin Tae-yong
5
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
3 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
6
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
3 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Religi

5 Kesalahan Umat Islam Saat Shalat Berjamaah

5 Kesalahan Umat Islam Saat Shalat Berjamaah
Ilustrasi shalat berjamaah. (inilah.com)
Senin, 10 Juli 2017 10:51 WIB
JAKARTA - Umat Islam, terutama laki-laki, dianjurkan shalat fardu berjamaah di masjid atau musala. Selain mendapatkan pahala berlipat ganda dibanding shalat sendirian, shalat berjamaah juga bisa meningkatkan pengetahuan tentang tata cara shalat yang benar.

Sebab, bila seseorang keliru dalam tata cara shalat, maka jamaah lain bisa meluruskannya atau memberitahukan cara yang benar.

Berikut ini beberapa kesalahan yang sering dilakukan sebagian muslim dalam shalat berjamaah.

1. Tidak Memperhatikan Kerapian dan Kelurusan Shaf

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam telah bersabda yang artinya, Sebaik-baik shaf bagi laki-laki adalah yang paling depan, sedangkan shaf yang paling buruk adalah yang paling akhir. Sedangkan shaf yang terbaik bagi wanita adalah paling belakang dan yang paling buruk adalah yang paling depan. (HR. Muslim).

Tapi sungguh sangat disayangkan sebagian kaum muslimin tidak berlomba-lomba untuk mendapatkan kebaikan ini, bahkan mereka malah menghindari dan enggan untuk memposisikan diri pada shaf yang pertama, dengan mereka mempersilahkan orang lain untuk berada di shaf depan. Kaidah Fiqhiyah mengatakan: Mengutamakan orang lain dalam masalah ibadah adalah terlarang.

Kesalahan lain yang banyak muncul adalah tidak meluruskan ataupun merapatkan shaf. Rasulullah bersabda yang artinya, Luruskan shaf-shaf kalian, karena lurusnya shaf termasuk kesempurnaan shalat. (HR. Bukhori Muslim)

2. Mendahului Gerakan Imam

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda yang artinya, Tidakkah orang yang mengangkat kepalanya mendahului imam merasa takut kalau Allah merubah kepalanya menjadi kepala keledai. (HR. Bukhari, Muslim). Sesungguhnya ubun-ubun orang yang merunduk dan mengangkat kepalanya mendahului imam berada di dalam genggaman setan. (HR. Thabrani dengan status hasan)

Adapun larangan membarengi gerakan imam maka dasarnya adalah sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, Sesungguhnya imam itu dijadikan untuk diikuti. Jika imam telah ruku maka ruku-lah kalian dan jika imam bangkit maka bangkitlah kalian. (HR. Al Bukhori). Dari hadis ini diambil kesimpulan terlarangnya mengakhirkan atau melambatkan gerakan dari imam. Adapun yang diperintahkan adalah mengikuti atau mengiringi gerakan imam.

3. Sibuk dengan Berbagai Macam Doa Sebelum Takbiratul Ihram

Sering kali kita lihat sebagian kaum muslimin sebelum salat menyibukkan melafalkan niat. Sebagian mereka membaca surat An Naas dengan dalih untuk menghilangkan was-was setan. Begitu juga ada makmum yang mengatakan: Samikna wa Athokna ketika mendengar perintah untuk meluruskan shaf dari imam: Sawwuu shufuufakum! Padahal perintah dari imam tadi butuh pelaksanaan, bukan butuh jawaban. Sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.

Hendaklah kaum muslimin bersegera meninggalkan segala macam tata cara ibadah yang tidak bersumber dari beliau.

4. Masih Shalat Sunah Padahal Telah Iqamah

Terkadang kita jumpai seseorang yang malah sibuk dengan salat nafilah/sunah ketika iqamat telah dikumandangkan atau yang lebih parah malah memulai salat sunah baru dan tidak bergabung dengan salat wajib. Hal ini menyelisihi sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang artinya: Apabila iqomah sudah dikumandangkan, maka tidak ada salat kecuali salat wajib. (HR. Muslim)

5. Menarik Orang Lain di Shaf Depannya untuk Membuat Shaf Baru

Hadis-hadis yang menjelaskan masalah ini bukan termasuk hadis yang sahih, maka perbuatan ini tidak boleh dilakukan bahkan dia wajib bergabung dengan shaf yang ada jika memungkinkan. Jika tidak maka boleh dia salat sendiri di shaf yang baru, dan salatnya dianggap sah karena Allah tidaklah membebani seorang kecuali sesuai kemampuannya (Lihat Silsilah Al Hadits Ash Shohihah wal Mauduat). Wallohu Alam.***

Editor:hasan b
Sumber:inilah.com
Kategori:GoNews Group, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/