Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
20 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
2
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
19 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
3
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
19 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
4
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
19 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
5
Ginting Tak Mampu Lepas dari Tekanan, Indonesia Tertinggal 0-1 dari China
Olahraga
17 jam yang lalu
Ginting Tak Mampu Lepas dari Tekanan, Indonesia Tertinggal 0-1 dari China
6
Kalahkan Li Shi Feng, Joko Jaga Peluang Indonesia Rebut Piala Thomas 2024
Olahraga
13 jam yang lalu
Kalahkan Li Shi Feng, Joko Jaga Peluang Indonesia Rebut Piala Thomas 2024
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Bila Poros Gerindra, PKS dan Demokrat Terbentuk, Pertarungan Pilpres 2019 Bakal Seru

Bila Poros Gerindra, PKS dan Demokrat Terbentuk, Pertarungan Pilpres 2019 Bakal Seru
Ilustrasi.
Rabu, 26 Juli 2017 18:18 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
strong>JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin mengatakan, apabila Partai Demokrat benar-benar berkoalisi dengan Partai Gerindra atau juga dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada Pilpres 2019 mendatang, maka pertarungan akan sangat seru dan bagus bagi perpolitikan Indonesia.

Selain itu, menurut Ujang, pembentukan koalisi atau poros itu akan membangun keseimbangan politik pada Pilpres 2019 nanti.

"Poros itu membangun keseimbangan politik. Jika bangsa ini mau maju, maka harus ada check and balances," kata Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) itu, Rabu (26/7/2017).

Ujang menambahkan, terbentuknya poros yang bisa dikatakan seimbang dengan partai koalisi pemerintah saat ini sangat penting, karena itu adalah bentuk dari demokrasi itu sendiri. Jika tidak ada kekuatan penyeimbang bagi kekuatan yang lain, maka tidak ada istilah kompetisi demokrasi yang selama ini dicita-citakan bersama.

"Sehingga perpolitikan Indonesia tidak didominasi oleh partai atau kelompok tertentu," tegas dia.

Seperti diberitakan oleh beberapa media, bahwa Partai Demokrat (PD) mulai mengambil ancang-ancang menghadapi Pilpres 2019. Demokrat pun siap jika diajak berkoalisi, termasuk dengan Gerindra.

Ujang pun mencontohkan, misalnya pada Pilpres 2019 nanti partai koalisi pemerintah adalah PDIP, PPP, PAN, Golkar, Nasdem, PPP, PKB melawan Gerindra, PKS dan Demokrat.

"Atau mungkin nanti PAN keluar dari koalisi pemerintah, itu akan lebih seru lagi," tambah Ujang.

Ujang juga mengakui, bahwa melawan incumbent memanglah berat, tetapi bukan tidak mungkin Incumbent tersebut kalah.

Memang melawan incumbent itu sangat berat. Tapi dipolitik tidak ada yg tidak mungkin. Kuat atau tidaknya tergantung dinamika politik yang berkembang nanti,” katanya.

"Yang jelas pertarungan akan seru," tutup Ujang. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/