Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
Olahraga
18 jam yang lalu
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
2
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
Olahraga
18 jam yang lalu
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
3
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
Olahraga
17 jam yang lalu
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
4
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
Olahraga
17 jam yang lalu
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
5
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
Olahraga
18 jam yang lalu
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
6
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Olahraga
14 jam yang lalu
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Religi

Bisa Naik Haji, Buruh Pengangkut Pasir Ini Menangis Saat Berdoa di Raudhah

Bisa Naik Haji, Buruh Pengangkut Pasir Ini Menangis Saat Berdoa di Raudhah
Tarsudin. (dream)
Senin, 31 Juli 2017 15:30 WIB
MADINAH - Tarsudin baru saja menyelesaikan munajatnya di Raudhah. Matanya masih sembab karena tangis, merasakan kebahagiaan bisa beribadah di sekitar tempat Rasulullah Muhammad SAW berkhutbah.

''Nama saya Tarsudin, asal Banjarnegara. Ikut dalam kloter 1 embarkasi Solo yang tiba di Madinah Jumat malam,'' ujar Tarsudin, dikutip dari kemenag.go.id, Senin 31 Juli 2017.

Kondisi ekonomi Tarsudin dapat dikatakan pas-pasan. Dia mendapatkan rezeki dengan bekerja sebagai buruh pengangkut pasir.

''Sehari-hari pekerjaan saya adalah muat pasir di sungai yang berjarak satu kilometer dari rumah,'' kata dia.

Penghasilan Tarsudin tentu tidak pasti. Kadang dia mendapat Rp60 ribu, kadang juga Rp20 ribu sehari.

''Pendapatan sehari-hari kadang nyukupin untuk keluarga, kadang juga tidak,'' ucap dia.

Meski begitu, Tarsudin tidak menyerah. Dia pun mencoba menjalani profesi sebagai petani dengan menyewa lahan.

Setiap hari selepas subuh, Tarsudin bercocok tanam di lahan sewaannya hingga pukul 08.00 WIB. Setelah itu, dia melanjutkan aktivitas mengangkut pasir hingga waktu sholat Dzuhur tiba.

''Kadang habis Zuhur saya berangkat lagi ke ladang,'' tutur Tarsudin.

Pria berusia 49 tahun itu menanami lahan sewaannya dengan cabai, terkadang juga singkong. Jika kondisi tanaman cabai sedang bagus, Tarsudin bisa 15 kali panen cabai dalam setahun.

''Alhamdulillah dari hasil bertani bisa ditabung untuk mendaftar haji pada tahun 2011. Dari pertanian, bisa melunasi (biaya haji) juga,'' kata dia.

Bisa bermunajat di Raudhah merupakan kebahagiaan tersendiri bagi Tarsudin. Matanya sempat berkaca-kaca saat menjelaskan apa yang dia haturkan kepada Sang Pencipta.

''Tadi berharap semoga ibadah haji saya diterima Allah. Saya menjadi haji yang mabrur. Semoga saya dan keluarga saya juga khusnul khatimah,'' kata Tarsudin.***

Editor:hasan b
Sumber:dream.co.id
Kategori:GoNews Group, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/