Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
23 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
2
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
24 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
3
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
23 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
4
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
Olahraga
20 jam yang lalu
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
5
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
Olahraga
18 jam yang lalu
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
6
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
Olahraga
14 jam yang lalu
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Meski Sedang Hamil, Istri Pria yang Dibakar di Bekasi Mengaku Belum Memikirkan Nasib

Meski Sedang Hamil, Istri Pria yang Dibakar di Bekasi Mengaku Belum Memikirkan Nasib
Siti Zubaedah, istri korban amuk masa. (tribun)
Jum'at, 04 Agustus 2017 01:50 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
BEKASI - Air mata Siti Zubaedah (25) telah habis terkuras karena menangisi tewasnya sang suami.

Muhammad Al Zahra alias Joya (30) tewas dibakar massa karena dituding mencuri tiga unit alat pengeras suara musala di Kampung Muara Bakti RT 012/07, Desa Muara Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Selasa (1/8/2017) petang.

"Saya yakin, suami saya tidak seperti itu. Bukan pencuri yang dituduhkan," kata Zubaedah saat ditemui di rumahnya Kampung Jati RT 04/05, Desa Cikarang Kota, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Kamis (3/8/2017) malam.

Saat diwawancarai, Zubaedah berkali-kali mengelus perutnya. Saat itu, dia sedang mengandung anak kedua yang berusia enam bulan. "Saya belum memikirkan nasib ke depan gimana setelah kejadian ini," ujar Zubaedah.

Zubaedah mengungkapkan, selama ini sang suami bekerja sebagai tukang servis alat pengeras suara atau amplifire. Dia pun meyakini, amplifire yang ada di lokasi adalah milik suaminya yang baru saja dibeli dari orang lain.

Nahas, warga yang ada di lokasi justru menudingnya maling amplifire musala. "Suami saya sering membeli amplifire bekas dari orang lain. Di rumah amplifire itu diperbaiki untuk dijualnya kembali," jelas Zubaedah.

Sementara itu, Pandi (40) ayah kandung Zubaedah mengamini ucapan sang anak. Pandi yakin, saat kejadian menantunya itu sedang menurunkan amplifire dari sepeda motor untuk menghindari praktik pencurian.

Namun, upaya sang menantu rupanya dianggap lain. Joya malah dituding maling oleh warga setempat.

"Menantu saya adalah orang yang taat dan rajin beribadah. Saya yakin dia mau menurunkan amplifire karena hendak salat. Tapi malah diteriaki maling," kata Pandi.***

Sumber:tribunnews.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Hukum, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/