Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
12 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
2
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
Olahraga
10 jam yang lalu
Lalu Mara Ingatkan Lobi Iwan Bule Bikin Shin Tae-yong Berani Ambil Resiko
3
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
12 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
4
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
Olahraga
10 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U 23, Shin Tae-Yong Berikan Kepercayaan Kepada Pemain Timnas Indonesia
5
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
5 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
6
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Olahraga
6 jam yang lalu
Witan Sulaeman: Kami Hadapi Lawan Bagus
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Prihatin dengan Tewasnya Bocah SD di Sukabumi, Komisi X DPR: Tindak Pencegahan Masih Lemah

Prihatin dengan Tewasnya Bocah SD di Sukabumi, Komisi X DPR: Tindak Pencegahan Masih Lemah
Istimewa.
Kamis, 10 Agustus 2017 00:21 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Kasus kekerasan (bullying) pada Anak Sekolah Dasar di Sukabumi mendapat perhatian dari Anggota Komisi X DPR, Puti Guntur Soekarno. Puti prihatin dengan masih adanya prilaku kekerasan di lingkungan Sekolah.

"Tentunya saya ikut berbelasungkawa, semoga keluarga yang ditinggalkan tabah dan sabar," ujarnya dalam siaran pers yang diterima wartawan, Rabu (9/8/2017).

Lanjut Politikus PDI Perjuangan ini, menyesalkan kejadian tersebut. Seharusnya tidak perlu terjadi, mengingat dalam Permendikbud No. 82 tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindakan Kekerasan disekolah seharusnya lingkungan pendidikan sudah bebas dari segala aktifitas kekerasan.

"Lingkungan sekolah seharusnya bersih dari perilaku kekerasan apalagi menyebabkan siswanya meninggal. Ini harus menjadi perhatian semua pihak khususnya yang terlibat dalam pendidikan itu sendiri. komitmen mewujudkan sekolah yang bebas dari tindak kekerasan sudah ada peraturannya, implementasinya harus segera dievaluasi," imbuhnya.

Cucu Bung Karno ini melihat akar permasalahannya adalah lemahnya aspek pencegahan tindak kekerasan di lingkungan sekolah. Bahwa seringkali kekerasan dalam sekolah adalah tindakan yang terstruktur bukan semata kasuistik, maka dalam hal ini guru atau pihak sekolah bersama orang tua siswa berperan penting untuk memutus mata rantai kekerasan di sekolah.

Caranya menunjukkan sifat atau teladan yang kepada siswa, intensifkan pertemuan antara pihak sekolah dan orang tua dalam rangka merumuskan strategi membangun budaya damai, aman dan taat hukum di sekolah dan dirumah.

"Intinya, selain pengawasan di sekolah harus ditingkatkan, teladan dari para orang dewasa harus ada kesadaran bersama dari seluruh pihak terkait dalam membangun sistem yang mendukung tercapainya suasana damai, aman dan taat hukum," pungkasnya.

Seperti diletahui, siswa kelas 2 SD berinisial SR meninggal dunia di halaman sekolahnya SD Longkewang Kecamatan Cicantayan Kabupaten Sukabumi, pada Selasa (8/8/2017). 

Polisi menyebut SR sempat terlibat perkelahian dengan teman sekelasnya berinisial DI. Namun pihak sekolah membantahnya. SR disebut hanya dilempar minuman beku dan mengenai telinganya.

Hingga saat ini pihak kepolisian masih mengusut kasus tersebut. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/