Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Komisi B DPRD DKI Jakarta Soroti Kinerja Tahun 2023 OPD dan BUMD
Pemerintahan
16 jam yang lalu
Komisi B DPRD DKI Jakarta Soroti Kinerja Tahun 2023 OPD dan BUMD
2
Berpeluang Raih Norma Grand Master, Aditya Butuh 1 Poin Kemenangan
Olahraga
5 jam yang lalu
Berpeluang Raih Norma Grand Master, Aditya Butuh 1 Poin Kemenangan
3
Kalah dari Uzbekistan, Timnas U 23 Indonesia Masih Ada Peluang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
2 jam yang lalu
Kalah dari Uzbekistan, Timnas U 23 Indonesia Masih Ada Peluang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Home  /  Berita  /  Umum

Gaura Mancacarita, Pria Australia di Balik Mendunianya Tari Saman

Gaura Mancacarita, Pria Australia di Balik Mendunianya Tari Saman
Gaura Mancacarita, di tengah-tengah para penari Saman [KOMPAS.com/IWAN BAHAGIA]
Senin, 14 Agustus 2017 09:15 WIB

BLANGKEJERAN - Tari Saman yang berasal dari Kabupaten Gayo Lues, Aceh, adalah salah satu seni tradisi yang sudah ada berabad-abad yang lalu.

Tari Saman dikenal seantero dunia, setelah diakui UNESCO sejak 2011 lalu sebagai warisan budaya tak benda milik dunia yang wajib dilestarikan dan dipertahankan keberadaannya.

Pada 24 September 2011, Tari Saman berhasil memukau ribuan penonton yang memadati Stadion Seribu Bukit, Gayo Lues, saat rekor MURI dipecahkan oleh 5054 penari.

Berselang 7 tahun kemudian, tepatnya Minggu 13 Agustus 2017, tari saman kembali menarik perhatian puluhan ribu penonton dari daerah itu, maupun dari berbagai penjuru Indonesia.

Namun siapa sangka, di balik mendunianya Tari Saman Gayo, ada campur tangan seorang pria asal Australia. Pria itu berlinang air mata saat melihat 12.262 penari tampil di tengah-tengah Stadion Seribu Bukit.

Adalah Gaura Mancacarita, sosok yang mempunyai peran penting dalam melejitnya nama Saman Gayo hingga masuk buku UNESCO, sebuah organisasi yang didirikan PBB untuk mendukung perdamaian, dan keamanan dengan mempromosikan kerja sama antar negara melalui pendidikan, ilmu pengetahuan dan budaya.

"Beliau adalah salah satu tim peneliti Tari Saman, ketika Saman masuk ke dalam UNESCO, sekarang menjadi salah seorang Staff Ahli Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI," kata Kepala Dinas Pariwisata Gayo Lues, Syafrudin, Minggu (13/8/2017).

Menurut Syafrudin, Gaura merupakan sosok yang tidak asing bagi Pemerintah Gayo Lues, sehingga kerja sama yang dilakukan berjalan dengan baik. "Beliau selalu support kita, walaupun hanya dalam bentuk moril. Dan dia tadi cukup terharu dan menangis ketika melihat Tari Saman Massal 10001 Penari," ucapnya.

Baca: Irwandi: Saman Sudah Diakui PBB Sebagai Warisan Budaya Dunia

Selama meneliti Tari Saman di Gayo Lues pada 2010 sebut dia, Gaura hampir satu bulan berada di daerah berjuluk Kota Seribu Bukit tersebut.

"Kalau enggak salah saat itu dia datang pada bulan September dia datang ke Gayo Lues, Tari Saman baru disahkan pada 24 November 2011, ya hampir setahun," ujar Syafrudin.

Gaura Mancacarita sendiri yang sudah 40 tahun hidup di Indonesia, meskipun masih berstatus kewarganeraan Australia. Pria ini diketahui aktif dalam gerakan budaya berbagai daerah di Indonesia.

Selain menjadi staf ahli Puan Maharani di Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Gaura juga pernah menjadi Staff Ahli Wakil Menteri Pendidikan di era Anies Baswedan.

Editor:Kamal Usandi
Sumber:kompas.com
Kategori:Aceh, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/