Hafizi Bayi Penderita Kulit Mengelupas di Riau, Perih Jika Berkeringat Hingga Tak Bisa Mandi 2 Bulan
Penulis: Chairul Hadi
Satu persatu bantuan mengalir kepada bayi malang tersebut, yang kini dirawat di RSUD Arifin Achmad, Kota Pekanbaru. Mereka mulai dari pejabat pemerintahan, kepolisian, organisasi dan sebagainya. Sebelumnya Hafizi hanya dibawa berobat kampung/tradisional karena orangtua tak punya biaya.
Sang ibu Dewi Lestari bercerita, jika cuaca terik dan anaknya berkeringat, tak jarang bayi laki-laki tersebut menangis, mungkin karena menahan sakit atau perih, lantaran kulitnya mengelupas, retak-retak dan memerah, mulai dari kepala sampai kaki, termasuk wajah mungilnya.
"Rewel dia kalau panas (Cuaca, red). Mungkin karena berkeringat atau apa gitu ya bang," ungkapnya berbincang dengan GoRiau.com di rumah sakit.
Jika sudah begini, orangtua Hafizi pun harus ekstra mengurusi anak bungsu mereka tersebut. Adapun si bayi adalah anak keempat dari empat orang bersaudara. Kondisi kakak dan abang Hafizi tumbuh dengan normal, tidak seperti dirinya.
Walau menderita sakit kulit, Hafizi tetap kuat minum ASI. Tubuhnya juga tampak berkembang seperti bayi seusianya. Hal serupa juga dibenarkan ayahnya Musdianto. Kata dia, jika sedang sakit-sakitnya, mereka dibuat tidak tidur semalaman, karena mengurus anak kesayangan ini.
"Kadang malam sampai tak tidur semalaman. Kalau mandi cuma dilap aja, tak bisa mandi seperti biasa, sudah dua bulan (tak mandi, red)," ungkap sang ayah dengan mata berkaca-kaca.
Keluarga Hafizi bukan tergolong orang mampu. Bapaknya bekerja serabutan. Terkadang ada rejeki terkadang tidak. Sebab itu penanganan medis tak bisa langsung diberikan, dan alternatifnya berobat kampung. "Semoga Allah mengangkat penyakitnya," harap Musdianto.
Direktur RSUD Arifin Achmad, Nuzelly Husnedi menjelaskan, penyakit yang dialami Hafizi bukan termasuk langka. Untuk penyebabnya multi faktor, dan pihaknya akan perlu banyak melakukan pemeriksaan, melibatkan dokter kulit dan dokter anak.
"Kita punya tenaga medis untuk menangani ini. Yang jelas ditangani maksimal, karena penyakit itu bisa hilang dan muncul lagi suatu kali. Kita lihat perkembangannya sambil mendoakan," tutup dia. ***
Kategori | : | Umum |