Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
19 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
2
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
21 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
3
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
14 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
4
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
13 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
5
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
18 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
6
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Olahraga
8 jam yang lalu
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Home  /  Berita  /  Pemerintahan

Pemko Dumai Berpotensi Kehilangan Rp3,5 Miliar dari Perizinan Gangguan Lingkungan

Pemko Dumai Berpotensi Kehilangan Rp3,5 Miliar dari Perizinan Gangguan Lingkungan
Ilustrasi.
Sabtu, 19 Agustus 2017 10:02 WIB
Penulis: Friedrich Edward Lumy
DUMAI - Pemerintah Kota (Pemko) Dumai berpotensi kehilangan Rp3,5 miliar dari pengurusan perizinan gangguan lingkungan atau HO di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP).

Permasalah tersebut dijelaskan Kabid Perizinan dan Non Perizinan DPM-PTSP Dumai, Said Effendi kepada GoRiau.com, menyusul terbitnya Permendagri Nomor 19 Tahun 2017 tentang pencabutan aturan mengenai izin HO.

"Pencabutan kewenangan izin HO ini akan diterapkan Senin (21/8/2017) mendatang dan kewenangan pemerintah daerah melayani perizinan gangguan lingkungan dicabut, serta berpotensi kehilangan Rp3,5 miliar dari retribusi tahunan," ungkapnya, Sabtu (19/8/2017).

Lanjutnya, DPM-PTSP Dumai sebelumnya berwenang melayani 84 perizinan, dengan potensi pemasukan keuangan daerah terbanyak dari izin mendirikan bangunan (IMB) sementara, HO dan surat izin usaha perdagangan (SIUP).

Pencabutan pelayanan izin gangguan HO, dikatakannya, diperkuat dengan Surat Edaran Mendagri dan ditembuskan ke pemerintah daerah, selanjutnya untuk dilakukan sosialisasi.

"Kebijakan ini nantinya juga akan kita sosialisasikan ke masyarakat umum, dan bagi usaha yang sudah memiliki HO tidak perlu lagi melakukan perpanjangan perizinan," bebernya.

Dalam pelaksanaan pelayanan perizinan, Pemerintah Dumai melalui DPM-PTSP hingga Agustus 2017 sudah menerbitkan 1.179 lembar perizinan yang diajukan masyarakat dan pelaku usaha dengan realisasi penerimaan keuangan daerah sekitar Rp700 juta.

Adapun berbagai jenis perizinan menjadi kewenangan DPM-PTSP Dumai, misalnya, izin racun api, surat izin praktek dokter, izin usaha jasa kontruksi, tanda daftar perusahaan, minuman alkohol, tanda daftar usaha pariwisata dan surat pernyataan pengelolaan lingkungan serta lainnya.

Diketahui, pencabutan kewenangan izin HO daerah merupakan upaya pemerintah memberikan kemudahan berusaha yang selama ini sering menjadi hambatan dalam proses perizinan dan merupakan amanah Presiden RI Joko Widodo. ***

Kategori:Pemerintahan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/