Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
Olahraga
17 jam yang lalu
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
2
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
Olahraga
23 jam yang lalu
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
3
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
Olahraga
20 jam yang lalu
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
4
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
Olahraga
21 jam yang lalu
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
5
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
6 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
6
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
4 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara

Cari Pajak Pakai Drone, GAPKI: Harusnya Pemerintah Bangun Data Sawit Lebih Akurat

Cari Pajak Pakai Drone, GAPKI: Harusnya Pemerintah Bangun Data Sawit Lebih Akurat
Senin, 28 Agustus 2017 14:01 WIB

MEDAN-Saat ini pemerintah gencar mengintensifkan pendapatan dari pajak. Berbagai lini ekonomi yang dianggap belum maksimal penggarapan pajaknya juga dintensifkan, termasuk di industri perkebunan kelapa sawit dan ragam produk turunannya.

Bahkan pemerintah berencana menggunakan drone untuk memantau seluruh aktifitas bisnis agar tidak kehilangan potensi pajak.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (GAPKI), Joko Supriyono menyatakan setuju jika pajak adalah hal yang sangat penting untuk diperhatikan.

"Pajak sih penting. Tapi ya lucu kalo nyari pajak dengan menggunakan drone," kata Joko Supriyono kepada medanbisnisdaily.com melalui aplikasi WhatsAp.

Ia mengingatkan pemerintah untuk mengakuratkan data sawit nasional, karena itu juga lebih penting. Kata dia, pemerintah seharusnya membangun data sawit yang lebih akurat.

Sebab, sambung Joko, sawit termasuk penyumbang pajak yang sangat potensial. Ia mengibaratkan perkebunan kelapa sawit dengan angsa bertelur emas. Joko menyindir pemerintah yang seharusnya memelihara dengan baik angsa-angsa tersebut.

"Pemerintah seharusnya memberikan kandang yang nyaman, mengembangkannya menjadi banyak dan besar. Baru bisa menikmati hasil telurnya secara berkelanjutan. Bukan malah menyembelih angsanya. Telurnya tidak akan ada lagi," sindir Joko Supriyono.

Ketua Bidang Hukum GAPKI, Yunita Sidauruk, menambahkan, pajak dari sawit yang terakhir adalah berupa CPO's Fund.

"Saya belum dengar ada pajak lain," kata Yunita Sidauruk.

Ia berharap tidak benar kabar tentang pemerintah akan semakin mengintensifkan pencarian pajak.

"Mudah-mudahan enggak betul kabar itu. Kalau betul, jangan sekaranglah, apalagi di saat harga CPO (crude palm oil/ minyak mentah sawit) lagi nyungsep (merosot -red)," ujar Yunita.

Editor:Wen
Sumber:medanbisnis
Kategori:Sumatera Utara, Ekonomi
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/