Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
24 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
2
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Olahraga
22 jam yang lalu
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
3
Arval Raziel dan Ricky Dhisulimah Ikut Kualifikasi Olimpiade di UEA 
Olahraga
21 jam yang lalu
Arval Raziel dan Ricky Dhisulimah Ikut Kualifikasi Olimpiade di UEA 
4
Cerita Kekesalan Shin Tae-yong dan Menyebut Takdir Bertemu Korsel di Perempat Final
Olahraga
21 jam yang lalu
Cerita Kekesalan Shin Tae-yong dan Menyebut Takdir Bertemu Korsel di Perempat Final
5
Nicholas Saputra Soroti Peran Penting Anak Muda Diakui Sebagai Agen Perubahan
Umum
20 jam yang lalu
Nicholas Saputra Soroti Peran Penting Anak Muda Diakui Sebagai Agen Perubahan
6
Lawan Korsel, Rizky Ridho Siap Jalankan Instruksi Demi Capai Target ke Paris
Olahraga
21 jam yang lalu
Lawan Korsel, Rizky Ridho Siap Jalankan Instruksi Demi Capai Target ke Paris
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Kantong Plastik Tidak Sehat, DSM Bali Pakai Besek Bambu untuk Kemas Daging Kurban

Kantong Plastik Tidak Sehat, DSM Bali Pakai Besek Bambu untuk Kemas Daging Kurban
Istimewa.
Jum'at, 01 September 2017 11:11 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
DENPASAR - Lembaga Amil Zakat (LAZ) Dompet Sosial Madani (DSM) Bali, patut mendapat acungan jempol dengan terobosan yang dilakukannya dalam menyalurkan daging kurban.

Sebagai  salah satu lembaga yang ikut menyalurkan hewan kurban di wilayah Bali dan sekitarnya, LAS DSM melalukan hal unik yakni mengemas daging kurban tidak menggunakan kantong plastik. "DSM Bali menggunakan besek bambu alami dalam pendistribusian daging kurban, menghindari kantong plastik hitam yang tidak sehat, " kata pimpinan DSM Bali, Andy Krisna, Jumat (1/9).

Umat Muslim, melaksanakan ibadah Shalat Idul Adha atau Hari raya Kurban, Jumat (1/9). Mereka yang dikategorikan mampu secara finansial menyediakan hewan sembelihan untuk dikurbankan, berupa sapi, kerbau, unta, kambing, atau domba.

Sebagian masyarakat menggunakan kantong kresek atau plastik untuk mengemas daging kurban. Kresek hitam atau berwarna termasuk bahan berbahaya yang dibuat dari proses daur ulang menggunakan zat kimia.

Daging yang terkontaminasi zat berbahaya dalam kresek dapat menyebabkan kanker.

Penggunaan plastik bening atau foodgrade jauh lebih aman dibanding kresek. "Besek bambu yang kami gunakan bertujuan agar kualitas daging aman dan tidak merusak alam," kata Andy.

Besek bambu ini dianyam menyerupai kotak persegi. Bagian bawahnya dilapisi daun pisang, daun jati, dan daun lainnya. Ini juga dalam rangka mengurangi limbah plastik, sehingga ramah lingkungan.

DSM Bali tahun ini menyalurkan hewan kurban total 361 ekor. Jumlah ini terdiri dari 109 ekor sapi untuk kurban patungan (berserikat), 31 ekor sapi untuk kurban perseorangan, 211 ekor kambing, dan 10 ekor domba untuk Gaza, Palestina.***

Sumber:republika.co.id
Kategori:GoNews Group, Umum, Peristiwa, Ekonomi, Bali
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/