Pasca Digagalkannya Peredaran Narkoba Senilai Rp5,4 Miliar, Kapolda Riau Intruksikan Polresta 'Bidik' Kampung Dalam
Penulis: Chairul Hadi
Pengungkapan peredaran Narkoba bernilai Rp5, Miliar itu pun jadi yang terbesar dilakukan Polresta Pekanbaru sepanjang 2017. Tak ingin terputus sampai di situ saja, Jenderal bintang satu ini pun mengintruksikan jajarannya untuk 'menghabisi' peredaran Narkoba di Kampung Dalam, yang dikenal kerap jadi lokasi transaksi barang haram tersebut.
"Saya apresiasi kinerja jajaran Polresta Pekabaru, saya harap nanti bisa lebih daripada itu, termasuk di Kampung Dalam kalau perlu juga dihabisi. Bukan orangnya yang dihabisi, tapi peredaran Narkobanya," ungkap dia saat berbincang dengan GoRiau.com.
Provinsi Riau diakui Brigjen Nandang memang rawan jadi transit dan peredaran gelap Narkotika, mengingat kawasannya yang terdiri dari perairan, di mana cukup banyak pelabuhan tikus. Tentunya itu jadi pintu masuk bagi para pengedar untuk menyusupkan barang haramnya.
"Perairan kita rawan, itu kenyataannya. Narkoba bisa masuk di mana saja. Saya sudah perintahkan Polair untuk melakukan patroli, tidak hanya saat siang hari saja, melainkan juga malam. Agar itu diintensifkan. Bila perlu setiap kapal lewat (Kapal Kayu, red) diperiksa muatannya," tegasnya.
"Pelabuhan tikus juga perlu untuk diawasi. Tapi untuk mengawasi setiap jengkal tentu perlu maksimal, nah jumlah petugas (Polri, red) kita belum sebanyak itu. Jadi bagaimana caranya agar dioptimalkan. Bahkan harapan saya agar setiap desa ada polisinya saja belum bisa terwujud karena keterbatasan personel itu," tutup Nandang.
Diberitakan sebelumnya, Satuan Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru yang dibackup Direktorat Narkoba Polda Riau berhasil mengamankan 3 Kilogram Sabu dan 8.000 butir Pil Ekstasi dari tangan dua orang berinisial Ed dan AD. Mereka diciduk Senin lalu di dua lokasi terpisah.
Ed ditangkap di Jalan Lintas Maredan Tenayan Raya. Ketika itu diketahui kalau dirinya tengah membawa Narkoba dari Bengkalis dengan jumlah besar. Setelahnya, giliran AD ditangkap di belakang Purna MTQ Pekanbaru. Ia terpaksa ditembak karena berupaya melarikan diri.
Kapolresta Pekanbaru Kombes Susanto menyebutkan, Modusnya dengan menggunakan jalur darat dari Bengkalis ke Pekanbaru memakai sepeda motor. Jika Narkotika ini beredar, bisa bikin teler 26 ribu orang. ***
Kategori | : | Hukum |