Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
18 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
2
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Umum
14 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
3
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
14 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
4
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
Pemerintahan
17 jam yang lalu
Kadis Nakertransgi: Pemprov DKI Berkomitmen Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja
5
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
14 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
Home  /  Berita  /  Hukum

Pasca Digagalkannya Peredaran Narkoba Senilai Rp5,4 Miliar, Kapolda Riau Intruksikan Polresta 'Bidik' Kampung Dalam

Pasca Digagalkannya Peredaran Narkoba Senilai Rp5,4 Miliar, Kapolda Riau Intruksikan Polresta Bidik Kampung Dalam
Kapolresta Pekanbaru Kombes Susanto, Kabid Humas Polda Riau Kombes Guntur Aryo Tejo dan Kasat Narkoba Kompol Dedi Herman, saat menggelar jumpa pers di Mapolresta, Selasa siang terkait pengungkapan Narkoba senilai Rp5,4 Miliar (Foto: Chairul Hadi)
Kamis, 28 September 2017 10:28 WIB
Penulis: Chairul Hadi
PEKANBARU - Kapolda Riau Brigjen Nandang mengapresiasi kinerja jajaran Polresta Pekanbaru, setelah berhasil menggagalkan peredaran 3 Kilogram Sabu serta 8.000 butir Pil Ekstasi bernilai Rp5,4 Miliar, di mana salah seorang pelaku berinisial AD terpaksa ditembak kakinya lantaran berupaya melarikan diri.

Pengungkapan peredaran Narkoba bernilai Rp5, Miliar itu pun jadi yang terbesar dilakukan Polresta Pekanbaru sepanjang 2017. Tak ingin terputus sampai di situ saja, Jenderal bintang satu ini pun mengintruksikan jajarannya untuk 'menghabisi' peredaran Narkoba di Kampung Dalam, yang dikenal kerap jadi lokasi transaksi barang haram tersebut.

"Saya apresiasi kinerja jajaran Polresta Pekabaru, saya harap nanti bisa lebih daripada itu, termasuk di Kampung Dalam kalau perlu juga dihabisi. Bukan orangnya yang dihabisi, tapi peredaran Narkobanya," ungkap dia saat berbincang dengan GoRiau.com.

Provinsi Riau diakui Brigjen Nandang memang rawan jadi transit dan peredaran gelap Narkotika, mengingat kawasannya yang terdiri dari perairan, di mana cukup banyak pelabuhan tikus. Tentunya itu jadi pintu masuk bagi para pengedar untuk menyusupkan barang haramnya.

"Perairan kita rawan, itu kenyataannya. Narkoba bisa masuk di mana saja. Saya sudah perintahkan Polair untuk melakukan patroli, tidak hanya saat siang hari saja, melainkan juga malam. Agar itu diintensifkan. Bila perlu setiap kapal lewat (Kapal Kayu, red) diperiksa muatannya," tegasnya.

"Pelabuhan tikus juga perlu untuk diawasi. Tapi untuk mengawasi setiap jengkal tentu perlu maksimal, nah jumlah petugas (Polri, red) kita belum sebanyak itu. Jadi bagaimana caranya agar dioptimalkan. Bahkan harapan saya agar setiap desa ada polisinya saja belum bisa terwujud karena keterbatasan personel itu," tutup Nandang.

Diberitakan sebelumnya, Satuan Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru yang dibackup Direktorat Narkoba Polda Riau berhasil mengamankan 3 Kilogram Sabu dan 8.000 butir Pil Ekstasi dari tangan dua orang berinisial Ed dan AD. Mereka diciduk Senin lalu di dua lokasi terpisah.

Ed ditangkap di Jalan Lintas Maredan Tenayan Raya. Ketika itu diketahui kalau dirinya tengah membawa Narkoba dari Bengkalis dengan jumlah besar. Setelahnya, giliran AD ditangkap di belakang Purna MTQ Pekanbaru. Ia terpaksa ditembak karena berupaya melarikan diri.

Kapolresta Pekanbaru Kombes Susanto menyebutkan, Modusnya dengan menggunakan jalur darat dari Bengkalis ke Pekanbaru memakai sepeda motor. Jika Narkotika ini beredar, bisa bikin teler 26 ribu orang. ***

Kategori:Hukum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/