Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Bernard van Aert Resmi Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
15 jam yang lalu
Bernard van Aert Resmi Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
2
PERBASI Panggil 14 Pemain untuk Ikut TC Tahap Kedua Timnas Basket U-18 Putri di Bali
Olahraga
15 jam yang lalu
PERBASI Panggil 14 Pemain untuk Ikut TC Tahap Kedua Timnas Basket U-18 Putri di Bali
3
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
Olahraga
4 jam yang lalu
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
4
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Olahraga
4 jam yang lalu
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Jambore Nasional PKK 2017

Erna Rasyid Taufan: PKK Kota Parepare Tetap Fokus Bantu Warga yang Terkena Musibah

Erna Rasyid Taufan: PKK Kota Parepare Tetap Fokus Bantu Warga yang Terkena Musibah
Isteri Walikota Parepare, sekaligus Ketua Tim Penggerak PKK kota Parepare Erna Rasyid Taufan. (GoNews.co)
Senin, 02 Oktober 2017 22:08 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Hari ini Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Jokowi secara resmi membuka Peringatan Hari Kesatuan Gerak ke 45 dan Peresmian pembukaan Jambore Nasional PKK 2017 di Ancol, Jakarta, Senin (2/10/2017).

Hadir dalam acara tersebut seluruh Ketua Tim Penggerak PKK dari seluruh daerah di Indonesia, termasuk Ketua TP PKK Kota Parepare, Erna Rasyid Taufan Pawe.

Dalam Jambore kali ini, pihak panitia juga mengadakan berbagai acara termasuk seresehan, dialog dan pagelaran bazar.

Menurut Erna Rasyid Taufan, tugas dan fungsi Tim Penggerak PKK khusunya di Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel), selama ini sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan tupoksinya. Optimalisasi peran PKK sebagai mitra pemerintah dalam mewujudkan kesejahtraan masyarakat terus dilakukan.

Tak hanya itu, Tim Penggerak PKK Kota Parepare selama ini juga sangat aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial. Memberikan bantuan terhadap masyarakat yang kurang beruntung dan yang dilanda musibah.

Dalam beberapa kesempatan, Ketua Tim Penggerak PKK parepare, Erna Rasyid Taufan, selalu turun langsung menyerahkan bantuan terhadap salah warga yang terkena musibah.

"Apa yang kami lakukan ini tentu tidak lepas dari bentuk rasa kepedulian terhadap masyarakat. Kita adalah mitra pemerintah yang memiliki tugas dan fungsi dalam mensejahtrakan," terang Erna Rasyid Taufan.

Erna yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Kontak Mejelis Taklim (BKMT) Kota Parepare ini juga menjelaskan, bantuan terhadap warga yang terkena musibah selalu dilakukan. Pemerintah daerah, kata dia, sangat mendukung hal tersebut dan telah membuktikan diri melalui program-programnya.

"Kami memahami apa yang mereka harapkan dan yang dibutuhkan saa dilanda musibah. Pihak pemerintah melalui instansinya sangat mendukung," katanya.

Sementara itu, dalam pidatonya, Jokowi sempat menyinggung soal perhelatan Pilpres 2019. Meski Pilpres masih 2 tahun lagi, Jokowi mengingatkan agar sesama masyarakat tidak saling mencela, memfitnah, dan menjelekkan hanya karena memiliki perbedaan pandangan politik.

"Seperti ini juga, ibu-ibu PKK perlu menyampaikan, memberikan, menyadarkan kepada seluruh anggota, kepada seluruh masyarakat bahwa negara kita ini negara besar. Jangan sampai ada tetangga yang beda agama saling mencela, saling memfitnah, saling menjelekkan. Beda tetangga, beda kampung, atau suku juga melakukan hal yang sama. Jangan sampai," kata Jokowi di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, Senin (2/10).

Tidak hanya itu, ia juga meminta agar ibu-ibu PKK tidak menjadi "kompor" alias memprovokasi suaminya pada saat kontestasi politik yang berlangsung lima tahun sekali itu.

"Apalagi kita akan ada kontestasi politik. Jangan sampai ada perbedaan suku, agama kemudian dikipas-kipas (provokasi). Nah ini bagian yang pintar mendinginkan suasana ya ibu-ibu. Bapak-bapaknya panas-panasin, ibu-ibunya ngademin. Jangan bapak-bapaknya manas-manasin, ibu-ibunya ikut ngomporin. Wah, jadi ini tugas kita bersama," tuturnya.

Lebih lanjut, Jokowi juga mengingatkan pentingnya hubungan antar masyarakat. Ia mencontohkan 7 suku di Afghanistan yang saat ini tengah berkonflik. Ia berencana untuk mengundang mereka pada Desember nanti untuk menjelaskan keragaman dan toleransi di Indonesia.

"Betapa 7 suku di Afghanistan berantem, sekarang menjadi 40 kelompok. Mungkin nanti bulan Desember kita akan mengundang beliau-beliau, 40 itu di Indonesia. Kita berbicara, agar kita jelaskan keragaman dan berbeda agama kita bisa hidup berdampingan dan bisa bersatu di Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujarnya.

"Kemudian perlu saya ingatkan di tahun 2020, 2025, 2030, Indonesia mengalami bonus demografi. Artinya penduduk dengan usia produktif akan sangat besar, 65 sampai 70 persen. Banyak anak muda yang sangat produktif yang akan hidup di 2020-2030. Artinya apa? Kita memiliki sebuah kesempatan karena ada usia produktif sehingga bisa menggerakkan ekonomi negara kita di Indonesia," tukasnya.

"Tetapi kita juga harus ingat, jumlah penduduk yang besar, bonus demografi itu adalah pedang bermata dua. Bisa berkah, tapi bisa juga menyebabkan masalah," tutupnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/