Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
14 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
10 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
3
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
7 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
4
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
2 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
5
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
2 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
6
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
7 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Home  /  Berita  /  GoNews Group

IOA Minta Pemerintah Tunda Bubarkan Prima

IOA Minta Pemerintah Tunda Bubarkan Prima
Foto: Azhari/GoNews.co
Selasa, 10 Oktober 2017 22:32 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA - Indonesia Olympians Association (IOA) meminta pemerintah dalam hal ini Kemenpora menunda pembubaran Satlak Prima hingga pelaksanaan Asian Games 2018. Alasannya, pembubaran tersebut berdampak besar pada persiapan atlet Indonesia untuk tampil maksimal pada pesta olahraga empat tahunan negara Asia tersebut.

"Pembubaran Satlak Prima saat ini kurang tepat karena pelaksanaan Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang tinggal 10 bulan lagi. Jika Prima dibubarkan maka akan memunculkan masalah baru mengingat dana untuk Satlak Prima juga sudah diputuskan DPR RI," kata Ketua IOA, Richard Sam Berra di Jakarta, Selasa (10/10/2017).

Untuk itu, kata Richard, pemerintah diharapkan lebih fokus dalam memantau persiapan atlet yang diharapkan mampu menyumbangkan medali pada Asian Games 2018 daripada mencari lembaga mana yang harus dibubarkan pasca kegagalan di SEA Games 2017.

"Selama ini pola kerja pemerintah yang berbirokrasi panjang adalah kontrak produktif terhadap persiapan atlet Indonesia. Untuk itu fokus harus di sini dulu. Jika Satlak Prima perlu dibubarkan, nanti setelah Asian Games. Kalau saat ini kami kira kurang tepat," kata mantan atlet renang Indonesia itu.

Yang terpenting dalam persiapan menuju Asian Games 2018, kata Richard, bagaimana memangkas proses birokrasi terutama dalam hal pencairan dana yang selama ini menjadi kendala utama saat atlet menjalani pemusatan latihan.

"Dana atlet Prima berasal dari APBN dan sering terlambat pencairannya. Harus dicari solusi pemangkasan birokrasi penyaluran dana untuk atlet," katanya.

Apa yang disampaikan Richard Sam Bera didukung Olimpian lainnya yaitu Lukman Niode. Menurut dia, pembubaran Satlak Prima secara otomatis akan mempengaruhi dana untuk Satlak Prima yang sudah diketok DPR RI sebesar Rp 735, 06 miliar.

"Kalau Prima dibubarkan maka akan ada lagi pembahasan masalah anggaran. Itu dipastikan akan membutuhkan waktu lama, sedangkan kebutuhan atlet sangat mendesak," katanya.

Yang perlu dipikirkan saat ini, kata Lukman yabg juga Wakil Ketua Satlak Prima, adalah atlet harus menjalani pemusatan latihan untuk bisa dipersiapkan menghadapi calon lawan yang juga sudah mempersiapkan diri dengan baik.

"Atlet adalah ujung tombak meraih medali. Makanya, saat ini fokusnya ke try out. Misal Triyaningsih dan Agus Prayogo dikirim ke Kenya, balap sepeda ke Australia dan Belanda atau menembak ke Jerman. Itu yang lebih penting," katanya.

IOA yang dihuni oleh atlet Indonesia yang pernah membela negara di Olimpiade ini berharap bisa dilibatkan secara langsung minimal sebagai inspirator bagi atlet Indonesia yang bakal turun di multi event yang di antaranya pada Asian Games 2018 Jakarta-Palembang.

"Menjadi olimpian sudah pasti banyak prestasi yang didapat. Untuk itu kami berharap bisa dilibatkan secara langsung minimal menjadi inspirasi bagi atlet. Menjaga psikologi atlet tidak mudah. Olimpian akan mudah masuk dibandingkan psikolog karena sudah memahai kondisi," kata olimpian lainnya, Krisna Bayu.

Rencana pembubaran Satlak Prima mencuat seusai kegagalan kontingen Indonesia pada SEA Games 2017. Namun, rencana tersebut masih menjadi polemik sehingga solusi yang tepat harus segera didapatkan mengingat Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games 2018. ***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Olahraga, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/