Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
7 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
9 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
3
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
7 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
8 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
5
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
Ekonomi
10 jam yang lalu
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
6
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
6 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Oesman Sapta: Bangsa Indonesia Terancam Penjajahan Moderen

Oesman Sapta: Bangsa Indonesia Terancam Penjajahan Moderen
Wakil Ketua MPR RI, Oesman Sapta. (istimewa)
Rabu, 11 Oktober 2017 12:43 WIB
JAKARTA - Indonesia saat ini terancam intervensi dan penjajahan dari negara asing dengan model gaya baru (modern,red). Hal ini diungkapkan Wakil Ketua MPR RI, MPR Oesman Sapta di hadapan ratusan mahasiswa Universitas Ibnu Khaldun, Kota Bogor, Jawa Barat, 11 Oktober 2017.

"Kita mensosialisasikan Empat Pilar karena ada ancaman intervensi asing pada bangsa Indonesia," ujarnya.

Intervensi asing itu kata Oso, dilakukan untuk merebut kekayaan alam. "Mereka melakukan intervensi dengan tak bermartabat," tegasnya.

Lebih lanjut dikatakan Oso, bangsa asing itu mempengaruhi pejabat di Indonesia dengan tujuan ingin melakukan penjajahan modern. "Intervensi dilakukan agar kita menjual kekayaan alam pada bangsa lain," paparnya.

Oesman Sapta mencontohkan, penjajahan moderen itu adalah, ada tekanan mengekspor bahan mentah ke luar negeri, selanjutnya bahan mentah itu diolah menjadi bahan jadi dan bahan jadi itu dijual kembali ke Indonesia dengan harga berlipat.

Hal demikian, menurut Oesman Sapta, tak akan lagi dilakukan oleh pemerintah saat ini. "Pemerintah sekarang ingin memproduksi sendiri, sisanya baru dijual ke asing," ungkapnya.

Pemerintah pun kata dia, sekarang membangun infrastruktur di berbagai daerah.

Intervensi dari luar juga dilakukan asing lewat narkoba. Intervensi yang menyasar anak-anak muda ini bertujuan agar penerus bangsa menjadi bodoh dan tak berguna.

Dalam kesempatan tersebut, Oesman Sapta mengingatkan kepada mahasiswa akan bahaya perkembangan teknologi yang bisa mengganggu moral. "Untung kita punya Empat Pilar sebagai pelindung bangsa," pungkasnya. ***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, Jawa Barat
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77