Dinas Pertanian Agara Dituding Lamban Dalam Pengajuan Pupuk Urea Bersubsidi
Penulis: Jufri P
KUTACANE - Kelangkaan Urea bersubsidi yang terjadi di Kabupaten Aceh Tenggara (Agara) sejak beberapa bulan terakhir, akibat lambannya kinerja Dinas Pertanian setempat dalam mengajukan permintaan pupuk tersebut ke pihak Provinsi Aceh.
Tudingan itu dilontarkan Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Barisan Rakyat anti Korupsi (GeBRaK) Agara, Pajriansyah kepada GoAceh, Kamis (19/10/2017).
“Jika kita bandingkan dengan tahun lalu, hal ini jauh berbanding terbalik. Pasalnya, pada 2016 lalu, Agara tidak mengalami kelangkaan pupuk Urea bersubsidi. Tetapi tahun ini, kita mengalaminya,” ucapnya.
Jumlah pengajuan pupuk bersubsidi untuk Agara pada tahun ini sekitar 17 ribu ton, namun yang terealisasi baru mencapai 8.600 ton.
“Tentu ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pupuk para petani di Agara," sebut Pajri.
Terkait hal itu, Kasi Pupuk Dinas Pertanian Agara, Juliana Manulang kepada GoAceh, Rabu (18/10/2017) sore menyatakan, sampai saat ini kebutuhan pupuk masih belum terpenuhi.
“Tetapi kita sudah berupaya semaksimal mungkin dalam pengajuan pupuk urea bersubsidi ini,” kilahnya.
Menurutnya, jika Dinas Pertanian Agara dituding lamban, itu tidak benar. Soalnya, pupuk yang diajukan sudah sesuai tetapi tidak mungkin seluruhnya terpenuhi.
“Ini kan pupuk bersubsidi, ada batas kuota dari pihak provinsi. Meskipun kita ajukan 17 ribu ton, tapi realisasinya belum tentu segitu," jelas Juliana.
Editor | : | Yudi |
Kategori | : | Umum |