Kota Medan Kekurangan Truk Pengangkut Sampah

MEDAN - Pemerintah Kota Medan sampai saat ini masih kesulitan menangani permasalahan sampah. Terbukti masih banyak titik lokasi yang masih ditemukan tumpukan sampah.

Selain kekurangan truk pengangkut sampah, ternyata lokasi tempat pembuangan sampah yang ada di Kota Medan, semuanya masih menumpang lahan milik pihak ketiga. Untuk itu, Pemerintah Kota Medan diminta mencari solusi agar permasalahan sampah di Kota Medan dapat segera teratasi.

Demikian dikatakan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan, Henry Jhon Hutagalung kepada wartawan di ruangannya baru-baru ini.

"Kota Medan hanya memiliki truk pengangkut sampah 178 dan itupun Tahun 2003, 2004, 2005 dan ada 2 unit Tahun 2015. Truk inilah yang setiap hari digunakan mengangkut seluruh sampah yng ada di Kota Medan, itu juga jika seluruh truknya berfungsi,” terang Henry John.

Lanjut Politisi dari Partai PDI Perjuangan ini lagi, idealnya, Kota Medan harus memiliki 453 truk sampah. Selain truk sampah, Dinas Pertamanan dan Kebersihan Kota Medan juga masih harus menyediakan becak sampah untuk setiap lingkungan. Dengan jumlah Kepling 2001 sementara becak sampah yang ada hanya 108. Sementara jumlah TPS yang ada di Medan hanya 90 TPS, yang semuanya masih numpang.

"Kita sudah pernah berkoordinasi dengan pemko Medan untuk disediakan alat pelebur sampah, yang di stand by kan di TPS Terjun, memang harganya sangat mahal, namun ini kami rasa sebuah solusi agar tumpukan sampah yang ada di TPS Terjun cepat terurai, dan tidak semakin menggunung, mengingat terbatasnya lokasi pembuangan sampah,” terangnya.

Masih kata Henry Jhon, bahwa Pemko Medan harus segera mencari lokasi TPS yang akan menjadi milik Pemko Medan, sehingga tidak lagi menggunakan lokasi milik orang, jika TPS milik sendiri (Pemko Medan) maka akan dapat dikelola dengan baik.

Ketua DPRD Kota Medan ini juga meminta kepada Pemko Medan melalui dinas terkait, mengenai lokasi-lokasi yang sudah dilakukan pengerjaan drainse di Kota Medan, mengingat banyaknya laporan masyarakat terkait proyek drainase yang telah meresahkan masyarakat dan pengguna jalan.

“Kalu kita melihat, banyak pengerjaan pengorekan drainase, dikerjakan dengan asal-asalan. Kita minta data jalan yang mana saja yang diperbaiki, jadi bisa kita perbaiki,” ucapnya.

Untuk proses pelaksanaan pekerjaan, Henry John berharap pekerjaan pembangunan drainase dapat selesai sesuai proses yang sudah ditentukan. Karena semuanya sudah di lelang, sehingga harus dipercepat, kecuali yang belum masuk di P-APBD 2017,” pungkas Henry Jhon.