Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
Olahraga
20 jam yang lalu
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
2
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
20 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
3
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
20 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
4
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
Olahraga
13 jam yang lalu
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
5
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Olahraga
14 jam yang lalu
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
6
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Olahraga
11 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Lemkaji Akan Gelar Round Table Discussion Bahas Persoalan Pendidikan

Lemkaji Akan Gelar Round Table Discussion Bahas Persoalan Pendidikan
Istimewa.
Jum'at, 20 Oktober 2017 17:52 WIB
JAKARTA - Dihadapan puluhan wartawan parlemen, Ketua Lembaga Pengkajian (lemkaji) MPR RI, Rully Chairul Azwar mengatakan, lembaga yang dipimpinnya menganggap kondisi pendidikan nasional saat ini belum sebaik yang diharapkan.

Masih banyak persoalan yang mengiringi pelaksanaan pendidikan nasional, meskipun anggaran negara yang diberuntukkan bagi pendidikan merupakan yang terbesar dibanding sektor-sektor lain, atau sebesar 20% anggaran APBN, mencapai Rp 416,1 triliun, untuk tahun 2017.

Salah satu bukti adanya persoalan pendidikan adalah turunnya peringkat daya saing Indonesia. Pada 2015-2016 posisi Indonesia berada pada peringkat ke 37 dari 138 negara. Namun pada periode 2016-2017 posisi Indonesia turun ke urutan 41, dibawah Malaysia (18), Singapura (2) dan Thailand (32).

Pernyataan itu disampaikan Rully pada Jumat (21/10), saat digelar konferensi Press dalam rangka Round Table discussion "Mencerdaskan kehidupan bangsa : Pendidikan nasional menurut UUD NRI Tahun 1945".

Ikut hadir pada acara tersebut para pimpinan Lembaga Pengkajiam MPR, yaitu Dr. Ahmad Farhan Hamid, Djafar Hafsah, I wayan sudirta, Andi matalatta dan Prof. Dr. Syamsul Bahri.

Round Table discussion tersebut akan digelar pada 24 Oktober di Nusantara IV komples parlemen. Sebanyak 25 pakar pendidikan akan hadir pada acara tersebut. Antara lain, Prof. Dr. Arief Rachman, M. Pd, Prof. Dr. Satrio Brodjonegoro, Prof. Dr. Din Syamsudin, dan Prof. Dr. Anwar Arifin.

Persoalan lain yang menjadibukti adanya masalah pada sistem pendidikan nasional adalah data yang disampaikan Unicef pada 2016. Dalam data itu disebutkan, sebanyak 2,5 juta anak Indonesia tidak menikmati pendidikan lanjutan. Dengan alasan faktor ekonomi dan budaya.

"Ini adalah bukti yang nyata bahwa sistem pendidikan kita masih diliputi berbagai persoalan. Karena itu kita ingin mencarikan solusi, agar ke depan cita-cita mencerdaskan bangsa bisa segera tercapai", kata Rully menambahkan.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/