Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
21 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
15 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
3
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
17 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
4
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
9 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
5
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
10 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
6
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
14 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Home  /  Berita  /  Umum

Di Belanda, 101 Orang Meninggal per Tahun karena ini...

Di Belanda, 101 Orang Meninggal per Tahun karena ini...
Ilustrasi
Sabtu, 21 Oktober 2017 22:27 WIB
PERNAHKAH Anda berpikir bahwa mendapatkan transfusi darah dari lawan jenis sangat berisiko? Sebuah penelitian di Belanda yang dipublikasikan dalam Journal of the American Medical Association (JAMA), Selasa (17/10/2017), menemukan bahwa pria memiliki risiko yang lebih tinggi setelah menerima transfusi darah dari wanita yang pernah hamil.

Sebaliknya, pria yang menerima transfusi dari pria lain atau wanita yang belum pernah hamil tidak mengalami peningkatan risiko kematian selama masa penelitian.

Penelitian yang didanai oleh Kementerian Kesehatan, Kesejahteraan, dan Olahraga Belanda tersebut melibatkan 31.118 pasien.

Semua pasien tersebut disebutkan telah menerima 59.320 transfusi sel darah merah antara tahun 2005-2015.

Angka kematian pasien selama masa penelitian tersebut adalah 3.939 orang atau sebanyak 13 persen.

Dari jumlah tersebut, secara statistik angka kematian terbesar terjadi pada pria yang menerima transfusi dari wanita yang pernah hamil.

Angka kematian untuk pria yang menerima darah merah dari wanita yang pernah hamil sebanyak 101 kematian dari 1.000 orang per tahun.

Sementara angka kematian pria yang mendapatkan darah dari pria lain hanya sebanyak 80 orang saja.

Begitu pula pria yang menerima donor dari wanita yang belum pernah hamil hanya mencapai 78 kematian.

Sayangnya, penelitian ini tidak menjelaskan mengapa darah dari wanita yang pernah hamil memberikan efek seperti itu.

Selain itu, peningkatan risiko kematian ini berlaku hanya untuk pria yang berusia 50 tahun atau lebih muda saja. Jadi, temuan ini dianggap masih sangat tentatif.

Pada beberapa kasus, orang yang menerima transfusi darah mengalami cedera paru akut yang diakibatkan transfusi (TRALI).

TRALI sendiri merupakan sebuah reaksi inflamasi serius di paru-paru yang menyebabkan kematian.

Peneliti berhipotesis, antibodi atau faktor sistem kekebalan tubuh yang dikembangkan wanita saat hamil dapat memicu TRALI pada penerima transfusi laki-laki.

"Kemungkinan mekanisme tersebut berdasarkan perubahan imunologis yang terjadi selama kehamilan," tulis para peneliti seperti yang dikutip dari Science Alert, Selasa (17/10/2017).

Dalam editorial JAMA, Dr. Ritchard Cable dari American Red Cross Blood Services dan Dr. Gustaf Edgren dari Departmen Hematologi di Karolinska University Hospital menyebutkan bahwa temuan ini cukup provokatif.

"Temuan ini provokatif dan mungkin - jika benar- memiliki implikasi klinis yang signifikan," tulis keduanya seperti yang dilansir dari Live Science, Selasa (17/10/2017).

Kedua dokter ini juga berpendapat bahwa hasil awal temuan ini memerlukan banyak penelitian lanjutan untuk mengkonfirmasi hasilnya.

"Tetapi jika penelitian di masa depan menunjukkan adanya kaitan yang sama, pusat darah dan layanan transfusi perlu mengurangi risiko ini," sambuh kedua dokter ini dalam editorialnya.

Editor:Fatih
Sumber:tribun medan
Kategori:Peristiwa, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/