Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
1 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
1 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Survei LKPI: Sebagai Kader Non Partai Pendukung Jokowi-JK, La Nyalla Kandidat Kuat Pilgub Jawa Timur

Survei LKPI: Sebagai Kader Non Partai Pendukung Jokowi-JK, La Nyalla Kandidat Kuat Pilgub Jawa Timur
Istimewa.
Sabtu, 04 November 2017 21:34 WIB
JAKARTA - Dari temuan survei ketiga LKPI Jelang Pilkada Jawa Timur yang dilaksanakan mulai tanggal 20 Oktober - 30 Oktober 2017, nama La Nyalla kembali unggul dibanding dengan calon gubernur Jatim lainnya.

La Nyalla yang notabene adalah kader Partai yang bakal menjadi pesaing koalisi pendukung Jokowi-JK yakni Gerindra, juga diprediksi bisa mengangkat elektabilitas Prabowo di Jawa Timur pada Pilpres mendatang.

Dibanding dua kandidat lain yakni Gus Ipul dan Khofifah yang diusung Partai-partai pendukung Jokowi-JK, La Nyalla adalah satu-satunya calon yang menjadi alternatif pilihan warga Jawa Timur.

"Jika Gerindra salah mengusung Cagub di Jawa Timur, sudah dipastikan nantinya Joko Widodo akan unggul di atas 60 persen di Jawa Timur pada Pilpres 2019," ujar Direktur Eksekutive LKPI Arief Nur Cahyono, melalui siaran persnya, Sabtu (04/11/2017).

Pasalnya kata dia, selama bulan September - Oktober dari penelitian Lembaga Kajian Pemilu Indonesia, nama-nama bakal Calon Gubernur Jawa Timur sudah mengkerucut menjadi 3 nama yaitu Syaifullah Yusuf yang sudah diusung oleh PDI- Perjuangan dan PKB, kemudian Khofifah Indar Parawansa yang diusung Nasdem, PPP, Golkar, Hanura, yang semuanya adalah parpol pendukung Jokowi-JK.

"Sementara La Nyalla Mataliti belum diusung oleh Partai Politik yang punya hak mengusung dan memiliki jumlah kursi di DPRD Jatim seperti Gerindra ,PAN,PKS,Demokrat," tukasnya.

Hasil temuan survei dari 900 orang responden, sebanyak 69,2 persen berpendapat bahwa pertarungan pilkada Jawa Timur punya hubungan erat dengan Pemilu 2019 dalam persaingan antara Partai Pendukung Joko Widodo dan Partai Pendukung Prabowo Subianto nantinya. Untuk itulah kata Arief, Gerindra sebagai pengusung Prabowo wajib mengusung kadernya sendiri.

"Ya kader Gerindra saat ini ya La Nyalla," paparnya.

Dan temuan survei lainya, dari 78,3 persen responden ternyata mempercayai bahwa pengusungan Syaifullah Yusuf oleh PDI-P dan PKB serta Khofifah Indar Parawansa oleh Nasdem. Sementara Golkar dan PPP akan tetap condong ke Jokowi-JK yang nyata-nyata sudah diusung PDIP,PKB,Nasdem,Golkar ,PPP.

"Sementara 76,9 persen responden beropini, bahwa partai besutan SBY hanya sebagai penyeimbang dalam perolehan suara Pilpres di Tahun 2019, jika terjadi rematch antara Joko Widodo vs Prabowo Subianto," tandasnya.

Dengan hasil temuan opini masyarakat Jawa Timur lanjutnya, sangat jelas bahwa Joko Widodo dan Parpol pendukungnya sudah siap-siap untuk menghabisi Suara Prabowo Subianto dan Parpol Pendukungnya di Jawa Timur.

"Nah sedangkan 89,3 persen responden, menilai La Nyalla Mataliti lebih dianggap sebagai Tokoh yang mewakili Prabowo Subianto dan Susilo Bambang Yudhoyono serta mewakili Parpol non Pemerintah di Jawa Timur.

Apalagi bebernya, La Nyalla adalah tokoh Jawa Timur yang bisa menyaingi Syaifullah Yusuf Dan Khofifah Indar Parawansa.

"Dari 76,3 Responden menyatakan bahwa suara Warga NU di Jawa Timur akan terpecah kepada ketiga Tokoh yaitu Khofifah, Gus Ipul dan La Nyalla. Sementara Suara nasionalis yang diwakili PDIP,Golkar,Nasdem ,Gerindra,Partai Demokrat dan PAN akan lebih cenderung memilih La Nyalla Mataliti," tandasnya.

Kemudian lanjutnya, ketika ditanya jika pilkada Jawa Timur dilaksanakan saat ini, dari ketiga tokoh yakni Syaifullah Yusuf,Khofifah Indar Parawansa dan La Nyalla Mataliti, siapa yang akan dipilih?

Maka hasil survei menemukan jawaban dari 900 responden, dimana sebanyak 33,7 persen akan memilih La Nyalla Mataliti sebagai Gubernur Jawa Timur. Kemudian sekitar 18,3 persen akan memilih Khofifah Indar Parawansa dan 16,8 persen akan memilih Syaifullah Yusuf . "Sementara 31,2 persen belum menentukan pilihannya," tukasnya.

Sementara itu, pada tingkat keterpilihan tokoh diatas, maka semakin jelas gambaran "Peta Suara" di pilkada Jawa Timur yang dipastikan punya korelasi dengan Peta Suara Pilpres 2019 antara Joko Widodo vs Prabowo Subianto.

"Jika dikomposisikan yang akan memilih Joko Widodo sebanyak 35,1 persen yakni gabungan pemilih Syaifullah Yusuf dan Khofifah. Sementara yang akan memilih Prabowo Subianto sebanyak 33,7 persen suara yang memilih La Nyalla, dan yang belum memilih sebanyak 31,2 persen," ujarnya.

Dalam pelaksanan survei kali ini, LKPI mengunakan jumlah responden sebanyak 900 Warga Jawa Timur yang pada bulan Juni 2018 terdaftar sebagai pemilih di TPS saat berlangsungnya pemungutan suara di 38 kota /kab se Jawa Timur.

"Metodenya adalah penarikan dan penentuan sample/responden terpilih mengunakan multistage random sampling secara proposional antara total DPT sebagai populasi jumlah responden, dengan tingkat kepercayaan 95 % dan margin of error 3,3 persen," paparnya. ***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta, Jawa Timur
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/